Murdiati, Caritas Woro and Suliantoro, Bernadus Wibowo KAJIAN ECOFEMINISME TENTANG SOCIAL FORESTY DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL (TINJAUAN PERAN PEREMPUAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KELESTARIAN HUTAN) (2006). [Research]
![]() |
Text
HK35209.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini hendak: membahas tentang partisipasi perempuan dalam mendukung program social forestry dengan menggunakan pendekatan ecofeminisme demi tercapainya kelestarian hutan. Ecofeminisme pendekatan etika lingkungan yang menolak terhadap tindakan yang dapat menghancurkan lingkungan, meningkatkan rasa keperdulian terhadap generasi mendatang dan menentang budaya patriarkhi yang syarat dengan tindak kekerasan terhadap alam. Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah :Sejauh mana partisipasi kaum perempuan dalam upaya mendukung program social forestry sehingga kelestarian hutan di wilayah Gunung Kidul dapat tercapai? , Kendala-kendala apa saja yang menghambat peran / partisipasi kaum perempuan dalam mendukung program social forestry ?, Prinsip-prinsip etis ecofeminis apa saja yang perlu dikembangkan untuk mendukung program social forestry di wilayah Gunung Kidul? Metode yang dipak:ai dalam penelitian merupak:an perpaduan penelitian lapangan dengan kepustak:aan. Data primer yaitu persepsi responden dijadikan sebagai data utama dan untuk memperkuat landasan ilmiah diperlukan data sekunder berupa peraturan perundangan dan buku-buku ilmu hukum maupun filsafat. Metode pengambilan sampel yang digunak:an adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dipilih lebih banyak. pada kaum perempuan dibandingkan dengan lak:i-lak:i dengan perbadingan 3:1. Data yang diperoleh lewat penelitian lapangan kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan teknik penarikan kesimpulan secara induktif Hasil penelitian menunjukkan perempuan sudah memberi kontribusi yang besar dalam mendukung program social forestry baik dilak:ukan di lingkungan kehidupan keluarga maupun social kemasyarak:atan. Di lingkungan keluarga dilakukan dalam bentuk membuat managemen pembagian tugas dan peran secara demokratis dilandasi oleh ketulusan dan keikhlasan demi kesejahteraan ekonomi keluarga maupun kelestarian hutan. Di lingkungan social kemasyarak:atan kehadiran dan partisipasi perempuan dalam forum rembug desa (musyawarah di tingkat pedesaan) cukup banyak dari segi kuantitas bahkan 2 jabatan strategis dalam organisasi kelompok tani hutan yaitu sie. Dana dan usaha serta bendahara dipegang oleh kaum perempuan. Dari segi peraturan / kebijak:an, pengembangan social forestry memberikan kesempatan pemberdayaan masyarak:at yang penghidupannya bergantung pada pengolahan sumber daya hutan melalui partisipasi aktif masyarak:at tanpa pembedaan berdasarkan jenis kelamin (lak:i-lak:i atau perempuan). Kendala-kendala yang menghambat partisipasi kaum perempuan dalam program social forestry justru muncul dari dalam diri perempuan itu sendiri. Kendala psikologis yang dibangun oleh budaya patriarkhi dengan menempatkan atau memberi penghormatan tinggi kepada kaum lak:i-lak:i sebagai kepala keluarga masih cukup kuat tertanam dalam diri para petani perempuan. Prinsip etis yang dikembangkan melalui pendekatan ecofeminisme dalam upaya menjaga kelestarian hutan adalah : holisme ( melihat alam beserta segala isinya merupakan satu kesatuan harmonis dalam relasi simbiosis mutualisma), kesetaraan (menempatkan kedudukan yang sama terhadap semua unsur unsur yang ada di alam semesta ini), hormat terhadap alam beserta dengan segala isinya dan berorientasi bagi kepentingan jangka panjang.
Item Type: | Research |
---|---|
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 08 Jul 2014 14:52 |
Last Modified: | 05 Mar 2025 11:05 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/5490 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |