Perancangan Arsitektur Metropolitan Area Network Menggunakan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (2010)

Suselo, Thomas and Indirasari, Th. Devi Perancangan Arsitektur Metropolitan Area Network Menggunakan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (2010). [Research]

[img] Text
TF76104.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Metropolitan Area Network (MAN) adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN juga dapat disebut sebagai adalah gabungan dari beberapa LAN. Suatu jaringan komputer perlu dikelola dengan baik agar lalu lintas data pada jaringan menjadi lebih efesien. Salah satu level pengelolaan jaringan komputer adalah pada perangkat router. Router dapat dikelola dengan menerapkan routing protocol, salah satunya adalah Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP). EIGRP adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco, dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company mengingat banyak fasilitas yang diberikan pada protocol ini. Pada penelitian ini dirancang sebuah arsitektur jaringan MAN dan digunakannya EIGRP pada router yang ada. Implementasi Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) pada hasil rancangan arsitektur MAN dapat dilakukan dengan cara memberikan konfigurasi pada router di dalam rancangan arsitektur dan menguji coba hasil konfigurasi untuk mengetahui informasi terkait EIGRP. Simulasi paket data pada hasil rancangan MAN dan EIGRP dilakukan dengan cara ujicoba untuk menemukan successor dan feasible successor, dimana Sebuah feasible successor merupakan router tetangga yang memiliki jalur cadangan yang layak untuk jaringan yang sama dengan successor. Untuk menjadi feasible successor, R1 harus memiliki kondisi kelayakannya. Feasibility Condition (FC) terpenuhi jika reported distance (RD) suatu jaringan dari tetangga ternyata kurang dari feasible distance sebuah router dengan jarak jaringan yang sama. Dari hasil ujicoba didapatkan informasi bahwa satu-satunya protokol routing yangmenggunakan route backup. Selain memaintain tabel routing terbaik, EIGRP juga menyimpan backup terbaik untuk setiap route sehingga setiap kali terjadi kegagalan pada jalur utama, maka EIGRP menawarkan jalur alternatif tanpa menunggu waktu convergence Namun demikian kelemahan utama EIGRP adalah protocol Ciscopropritary,sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol link state (OSPF dan EIGRP).

Item Type: Research
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Informatika
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 11 Jul 2014 18:38
Last Modified: 06 Mar 2025 12:52
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/5553

Actions (login required)

View Item View Item