Oktaviani, Maria Francisca (2014) Framing Pemberitaan Kritik Seniman Terhadap Kinerja Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti di Koran Tempo Pada Oktober 2013. Jurnal Ilmu Komunikasi. p1-15.
Text (Jurnal Ilmu Komunikasi)
Jurnal.pdf Download (842kB) |
Abstract
Frame adalah sebuah gagasan sentral yang terorganisir atau rangkaian cerita yang memberikan makna terhadap peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan suatu isu atau masalah (Zen 2004). Frame menunjukkan bahwa media massa memiliki pandangan yang berbeda tentang berita apa yang perlu ditonjolkan dan menjadi fokus utama serta bagian mana yang harus dihilangkan atau disembunyikan. Media massa memiliki cara yang berbeda dalam mengkonstruksi realitas. Eriyanto (2002) mengatakan bahwa ada dua aspek framing yang digunakan oleh media, pertama adalah memilih fakta atau realitas dan yang kedua adalah menuliskan fakta. Penelitian ini berfokus pada bagaimana Koran Tempo membingkai berita kritik seniman terhadap Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti pada Oktober 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis framing pada teks-teks berita tentang kritik seniman terhadap kinerja pemerintah periode Oktober 2013. Dalam time frame penelitian ini ada 8 berita yang membicarakan kritik seniman terhadap kinerja Wali Kota Jogja. Dari total berita tersebut peneliti menggunakan 5 berita yang berfokus pada respon pemerintah terhadap acara Festival Seni Mencari Haryadi. Sebagai alat ukur untuk melihat bagaiman frame Koran Tempo membingkai berita kritik seniman terhadap kinerja Wali Kota Jogja, peneliti menggunakan model framing milik Pan dan Kosicki. Coding sheet Pan dan Kosicki berisi unit-unit analisis yang membantu peneliti melihat bagaimana frame Koran Tempo. Selain melakukan analisis dengan bantuan coding sheet, peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak Koran Tempo yaitu kepala biro Tempo Biro Jogja dan wartawan yang meliput berita tentang kritik seniman terhadap kinerja Wali Kota. Peneliti menyimpulkan bahwa Koran Tempo melakukan pembingkaian berita berdasarkan ideologi yang dimiliki oleh Koran Tempo, sebagai media yang independen Koran Tempo ingin menyuarakan aspirasi masyarakat yang ditampilkan Koran Tempo melalui kutipan-kutipan pernyataan dari seniman dan Anggota DPRD Kota Yogyakarta. Kutipan tersebut muncul karena Koran Tempo memandang kedua pihak tersebut sebagai representasi dari masyarakat Jogja. Selain ideologi, sudut pandang dari wartawan juga berperan penting dalam proses pembingkaian berita tentang kritik seniman terhadap kinerja Wali Kota.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Framing, kritik seniman, kinerja Wali Kota, sudut pandang wartawan |
Subjects: | Komunikasi > Jurnalisme |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 20 Jan 2015 08:49 |
Last Modified: | 20 Jan 2015 08:49 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6539 |
Actions (login required)
View Item |