Astuti Depari, Catharina Dwi STRUKTUR RUANG PERMUKIMAN GUNUNGAPI MERAPI SEBAGAI SIMBOL KEARIFAN LOKAL BERBASIS MITIGASI BENCANA. [Research]
Text (Penelitian Teknik Arsitektur)
TA78900ok.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Abstract
Isu kebencanaan khususnya yang diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari realita kehidupan sehari-hari khususnya masyarakat pemukim yang tinggal di daerah gunung berapi. Sebagai negara yang secara geografis berada di jalur gunung berapi Pasifik (Pasific ring of fire), Indonesia termasuk dalam kategori negara dengan resiko ancaman gunung berapi yang relatif tinggi. Selain itu, Indonesia dikenal pula sebagai sentra artifak budaya melalui sejumlah peninggalan arkeologis termasuk permukiman historis yang melambangkan adanya sistem keyakinan dan budaya setempat yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Rapoport (1977) menyatakan bahwa terdapat relasi yang sangat erat antara pandangan hidup, aktivitas budaya dengan proses terbentuknya suatu permukiman. Dengan demikian, konsep tata ruang permukiman tradisional pada kawasan gunungapi Merapi sangat dipengaruhi pula oleh konsep-konsep kearifan lokal yang antara lain memuat pengetahuan masa lampau khususnya berkaitan dengan konsep mitigasi bencana vulkanik. Penelitian berjudul “Struktur Ruang Permukiman Gunungapi Merapi sebagai Simbol Kearifan Lokal Berbasis Mitigasi Bencana” ditujukan untuk menegaskan kembali hakikat kearifan lokal sebagai elemen penting untuk meningkatkan kemampuan lingkungan permukiman dan budaya setempat dalam menghadapi resiko bencana vulkanik. Kuatnya desakan globalisasi tentunya akan mengancam keberlangsungan kearifan lokal dan tradisi budaya setempat. Penelitian dilakukan dengan berpijak pada Rencana Induk Penelitian Universitas dan Fakultas Teknik serta Grand Design Penelitian Prodi Arsitektur FT UAJY Tahun 2010-2020 yang menekankan pentingnya kajian dan penelitian yang mengangkat isu kearifan lokal dan budaya untuk secara terus menerus dilakukan. Penelitian berusaha menjawab dua pertanyaan, yaitu: (1) Bagaimanakah kearifan lokal mengenai mitigasi bencana vulkanik dapat mempengaruhi pembentukan struktur ruang permukiman gunungapi Merapi? (2) Bagaimanakah nilai-nilai kearifan lokal kawasan gunungapi Merapi tersebut dapat beradaptasi dengan kebutuhan masa kini khususnya ditinjau dari struktur ruang permukiman setempat? Penelitian menggunakan pendekatan etnografi dan interpretive yang mencari pemecahan masalah dari sudut pandang budaya sehingga penelitian akan didahului oleh tahap penafsiran terhadap konsep-konsep masa lampau yang mempengaruhi aktivitas budaya dan pola bermukim masyarakat kawasan kajian. Pendekatan etnografi sangat bergantung pada metode participant observation, yaitu bagaimana peneliti berpartisipasi secara total khususnya pada tahap interpretasi, sedangkan pendekatan interpretive mendasarkan interpretasi pada pengetahuan dan pengalaman lokal.
Item Type: | Research |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Struktur Ruang, Gunungapi, Kearifan Lokal, Mitigasi Bencana |
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 20 Feb 2015 09:57 |
Last Modified: | 11 Mar 2015 12:55 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6873 |
Actions (login required)
View Item |