Izemi, . (2015) Potensi Sediaan Cair Ekstrak Campuran Kemiri (Aleurites moluccana L.) dan Kedelai (Glycine max (L.) Merill) sebagai Penumbuh Rambut. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0BL01226.pdf Download (423kB) |
|
Text (Bab I)
1BL01226.pdf Download (60kB) |
|
Text (Bab II)
2BL01226.pdf Download (701kB) |
|
Text (Bab III)
3BL01226.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) |
|
Text (Bab IV)
4BL01226.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) |
|
Text (Bab V)
5BL01226.pdf Download (1MB) |
Abstract
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut dikenal sebagai mahkota bagi kaum hawa dan tak dipungkiri juga bagi kaum adam, oleh karena itu ketika rambut menjadi rontok akan menjadi suatu masalah yang besar. Kemiri (Aleurites moluccana) dikenal luas sebagai bahan penumbuh rambut. Tanaman ini mengandung asam linolenat, asam oleat, asam linoleat, asam palmitat, dan asama stearat. Beda halnya dengan kedelai (Glycine max (L.) Merrill) yang biasa dikenal sebagai bahan dasar pangan, namun ternyata memiliki khasiat luar biasa dalam mengatasi kerontokan rambut. Tanaman ini mengandung asam amino esensial seperti isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin, treonin, triptopan, dan valin, serta asam amino non esensial seperti arginin, histidin, alanin, glisin, prolin, serin, asam aspartat, asam glutamat, dan tirosin. Kandungan isoflavon genistein dari kedelai dan asam lemak pada kemiri memiliki potensi sebagai penumbuh rambut. Penelitian ini bertujuan membuktikan daya penumbuh rambut campuran ekstraksi dari keduanya yang diujicoba pada rambut Cavia porcellus secara in vivo dan mengamati secara kualitatif senyawa aktifnya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan perlakuan variasi konsentrasi pelarut yaitu 25% kemiri : 75% kedelai, 25% kedelai : 75% kemiri, 50% kedelai : 50% kemiri, kontrol positif, dan kontrol negatif. Analisis fitokimia menunjukkan sampel kontrol positif memberikan reaksi positif terhadap semua uji fitokimia, sedangkan sampel pada konsentrasi 25% kemiri : 75% kedelai hanya positif pada uji H2SO4 pekat dan uji alkaloid dengan pereaksi Dragendorf dan Mayer. Sedangkan sampel pada konsentrasi 75% kemiri : 25% kedelai dan 50% kemiri : 50% kedelai hanya positif pada uji uji H2SO4 pekat dan uji alkaloid dengan pereaksi Dragendorf dan Wagner. Penelitian in vivo menunjukkan mampu menumbuhkan rambut pada marmut (Cavia porcellus) paling efektif pada konsentrasi kemiri 75% : kedelai 25% pada bagian kepala 0,09 cm dan pada bagian punggung 0,4 cm selama 2 minggu
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | penumbuh rambut, kemiri, kedelai, asam amino, ujifitokimia, marmut |
Subjects: | Teknobiologi > Tekno Industri |
Divisions: | Fakultas Teknobiologi > Biologi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 26 Jan 2016 12:52 |
Last Modified: | 26 Jan 2016 12:52 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/8621 |
Actions (login required)
View Item |