Christian Ngo Simarmata, Arnold (2015) STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0TS14046.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab I)
1TS14046.pdf Download (419kB) |
|
Text (Bab II)
2TS14046.pdf Download (718kB) |
|
Text (Bab III)
3TS14046.pdf Download (984kB) |
|
Text (Bab IV)
4TS14046.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab V)
5TS14046.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab VI)
6TS14046.pdf Download (4MB) |
Abstract
Beton dapat dikategorikan beton ringan apabila memiliki berat jenis di bawah 1850 kg/m3. Salah satu cara untuk membuat beton ringan dengan cara merubah komposisi dan jenis material penyusun beton itu sendiri antara lain menggunakan batu apung sebagai pengganti agregat kasar. Secara umum beton diketahui memiliki kekurangan dalam hal kuat tarik. Biasanya digunakan tulangan baja untuk memperbaiki kelemahan tersebut, namun sangat tidak ekonomis jika digunakan dalam jumlah banyak. Salah satu alternative mengatasi hal tersebut adalah dengan menambahkan campuran serat (fiber) pada beton. Beton ringan dapat dikatakan beton ringan struktural apabila memiliki nilai kuat tekan melebihi 17,24 MPa. Penggunaan nilai faktor air semen yang tepat adalah salah satu cara untuk dapat mencapai mutu beton yang diisyaratkan. Penelitian ini akan menguji mengenai pengaruh faktor air semen sebesar 0,4, 0,5 dan 0,6 terhadap mutu beton ringan berserat kawat. Pengujian yang dilakukan adalah berat jenis, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur beton ringan dengan penambahan serat (fiber) kawat sebanyak 0,75% dari berat beton. Bentuk benda uji yang digunakan untuk kuat tekan dan kuat tarik belah adalah silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, serta benda uji berupa balok untuk pengujian kuat lentur dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 50 cm. Pengujian beton dilakukan pada saat mencapai umur 28 hari. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan rata-rata BS 0% F0,4, BS 0% F0,5, BS 0% F 0,6, BS 0,75% F 0,4, BS 0,75% F 0,5, BS 0,75% F 0,6 berturut-turut adalah 12,2726 Mpa, 10,3397 Mpa, 10,2431 Mpa, 12,4016 Mpa, 11,3265 Mpa dan 9,1155 Mpa. Kuat tekan beton ringan maksimum terjadi pada penggunaan nilai fas sebesar 0,4 dengan penambahan serat kawat sebanyak 0,75% dari berat beton. Pada pengujian kuat tarik belah yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tarik belah rata-rata BS 0% F0,4, BS 0% F0,5, BS 0% F 0,6, BS 0,75% F 0,4, BS 0,75% F 0,5, BS 0,75% F 0,6 berturut-turut adalah 1,5821 Mpa, 1,4282 Mpa, 1,2289 Mpa, 1,6496 Mpa, 1,5380 Mpa dan 1,3819 Mpa. Kuat tarik belah beton ringan maksimum terjadi pada penggunaan nilai fas sebesar 0,4 dengan penambahan serat kawat sebanyak 0,75% dari berat beton. Sedangkan untuk pengujian kuat lentur BS 0% F0,4, BS 0% F0,5, BS 0% F 0,6, BS 0,75% F 0,4, BS 0,75% F 0,5, BS 0,75% F 0,6 didapatkan hasil berturut-turut adalah 1,6376 Mpa, 1,4019 Mpa, 1,2545 Mpa, 1,8271 Mpa, 1,6462 Mpa dan 1,5379 Mpa. Sehingga kuat lentur maksimum terjadi pada penggunaan nilai fas sebesar 0,4 dengan penambahan serat kawat sebanyak 0,75% dari berat beton. Setiap variasi memiliki berat jenis dibawah 1850kg/m3.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beton ringan, Beton ringan berserat, batu apung, serat kawat, faktor air semen, kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur. |
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 15 Feb 2016 11:58 |
Last Modified: | 15 Feb 2016 11:58 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/8780 |
Actions (login required)
View Item |