YURISKA, ERLISA (2015) SOSIALISASI PROGRAM KANTOR BEBAS ASAP ROKOK DI PT KALTIM PRIMA COAL (Analisis Sosialisasi Program Berdasarkan Teori Dramaturgi). .
Text
JURNALKOM04382.pdf Download (782kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosialisasi program Kantor Bebas Asap Rokok. Program dibuat berdasarkan permasalahan mengenai jumlah penderita penyakit jantung (koroner), hipertensi, diabetes, dan stroke, karyawan yang meninggal secara mendadak dan berturut-turut, hasil medical check up karyawan yang mengalami sakit dibagian jantung, dan jumlah perokok aktif di KPC mengalami peningkatan. KPC juga berusaha merealisasikan landasan hukum pemerintah mengenai kebijakan Kawasan Tanpa Rokok. Dari permasalahan di atas maka dibuatlah program Kantor Bebas Asap Rokok yang kemudian disosialisasikan. Sosialisasi program dianalisis menggunakan teori dramaturgi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan didukung oleh dokumen, video, foto, serta arsip. Subjek penelitian di departemen OHS (Occupational Health & Safety). Lokasi penelitian di PT Kaltim Prima Coal. Teknik Analisis data dengan melakukan wawancara aktor sosialisasi. Hasil wawancara dipusatkan dan disajikan berdasarkan temuan di lapangan serta dikombinasikan dengan teori. Terakhir, menarik kesimpulan. Triangulasi data dilakukan dengan wawancara narasumber berbeda dan menggunakan dokumen dan arsip yang berkaitan untuk melakukan pengecekan data. Selanjutnya, temuan data di lapangan dapat dikategorikan menjadi lima. Pertama, latar belakang program Kantor Bebas Asap Rokok di buat. Kedua, tujuan program Kantor Bebas Asap Rokok di bentuk. Ketiga, konsep sosialisasi menurut KPC. Keempat, media internal untuk melakukan sosialisasi. Kelima, profil aktor yang berperan dalam sosialisasi. Sosialisasi program Kantor Bebas Asap Rokok di KPC sifatnya berjenjang dan bertahap. Sosialisasi berjenjang dilakukan dari tahun 2010 sampai 2014. Sosialisasi bertahap dengan menyasar peserta sosialisasi dari top level management. Aktor-aktor diklasifikasikan menjadi dua yaitu aktor back region dan front region. Aktor yang terlibat dalam sosialisasi ada empat. Dua aktor di back region dan tiga aktor di front region. Aktor 2 melakukan peran ganda dengan berada di back region dan front region. Dari hasil temuan data aktor yang terlibat dalam sosialisasi memiliki peran dan tugas masing-masing.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | sosialisasi, dramaturgi, aktor back region, dan aktor front region. |
Subjects: | Komunikasi > Public Relations |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 23 May 2016 10:18 |
Last Modified: | 23 May 2016 10:18 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9425 |
Actions (login required)
View Item |