KEHIDUPAN BURUH MIGRAN DI KAYU BESAR (Studi Diskriptif Tentang Kondisi Ekonomi dan Sosial Serta Strategi Bertahan Hidup Buruh Migran di Kayu Besar, Cengkareng Timur, Jakarta Barat)

Prasetyo, Ari Dwi (2004) KEHIDUPAN BURUH MIGRAN DI KAYU BESAR (Studi Diskriptif Tentang Kondisi Ekonomi dan Sosial Serta Strategi Bertahan Hidup Buruh Migran di Kayu Besar, Cengkareng Timur, Jakarta Barat). S1 thesis, UAJY.

	Text (Halaman Judul) 0SOS01611.pdf Download (308kB)
	Text (Bab I) 1SOS01611.pdf Download (229kB)
	Text (Bab II) 2SOS01611.pdf Download (376kB)
	Text (Bab III) 3SOS01611.pdf Restricted to Registered users only Download (782kB)
	Text (Bab IV) 4SOS01611.pdf Restricted to Registered users only Download (821kB)
	Text (Bab V) 5SOS01611.pdf Download (226kB)

Abstract

Angka migrasi dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan bahkan menjurus kepada situasi yang tidak terkendali lagi. Dalam hal ini, kota yang menjadi tempat tujuan utama para buruh bermigrasi dipandang mempunyai prospek bagus untuk dapat menaikkan kesejahteraan hidup. Akan tetapi pada kenyataannya seringkali kesejahteraan hidup yang diimpikan justru tidak dapat tercapai di dalam kehidupannya. Maka dari itu lewat metode penelitian kualitatif dengan teknik descriptive qualitative research yang digunakan dalam penelitian ini, diharapkan dapat untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana kondisi ekonomi dan sosial serta bentuk strategi bertahan hidup dari para buruh migran. Pada realitas di lapangan dijumpai adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan lapangan pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Ketidakseimbangan inilah yang menyebabkan para buruh migran di sektor formal menjadi terjebak di dalam kemiskinan. Kemiskinan yang menimpa kehidupan buruh migran dapat tercermin dari kondisi ekonomi dan sosial yang melingkupinya. Kondisi ekonomi pada kchidupan buruh dapat diamati dari tingkat pend.idikan, penguasaan ketrampilan; pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, kepemilikan harts, dan tingkat kesehatan. Sedangkan kehidupan sosial buruh migran dapat diamati pada aktifitas bekerja di pabrik dan aktifitas di luar pabrik. Dari kondisi sosial dan ekonomi tersebut, maka para buruh menjalankan strategi bertahan hidup untuk dapat tetap melangsungkan kehidupannya di tengah sistem kerja dan sistem masyarakat yang tidak menguntungkan. Pada kedua sisi kehidupan itu para buruh biasanya menerapkan bentuk strategi bertahan hidup seperti merubah pola makan dan makanan, memilih tempat tinggal yang murah, serta mengesampingan faktor kesehatan. Tetapi di sisi lain dari strategi bertahan hidu,jpara buruh masih bisa mendapatkan kesempatan untuk menaikkan kesejahteraan hidup seperti yang diharapkan. Adanya kesempatan itu dikarenakan di dalam strategi bertahan hidup yang dijalankan, terdapat langkah-langkah seperti belajar kepada orang lain, loyal terhadap pekerjaan, mencari celah lain sumber keuangan, berhemat, dan memperluas jaringan sosial. Meski begitu tidak berarti mereka langsung terlepas dari kemiskinan. Hal itu dikarenakan faktor upah rendah dan biaya hidup tinggi yang dihadapi oleh buruh lebih langsung terasa dalam kehidupannya sehari-hari. Sesuai dengan . pernyataan di atas, maka tampaknya kemiskinan yang melatarbelakangi kehidupan buruh migran terdapat kesesuaian dengan konsep kemiskinan struktural.. Dalam konsep kemiskinan struktural disebutkan bahwa kemiskinan itu terjadi karena adanya struktur kehidupan bangsa khususnya ekonomi yang membatasi seseorang sehingga menjadi terjebak di dalam kemiskinan. Akan tetapi meskipun sesuai, terdapat pula perbedaan yang cukup mendasar antara kemiskinan yang terjadi dalam kehidupan buruh. migran dengan kemiskinan. struktural. Perbedaan tersebut terletak pada masih adanya kesempatan bagi para buruh untuk dapat menaikkan kesejahteraan hidup walaupun masih tetap berada dalam kondisi miskin. Kesempatan itu didapatkan oleh buruh karena adanya usaha menjalankan strategi bertahan hidup yang senantiasa dilakukan. oleh para buruh migran.

Actions (login required)

View Item