PENGGUNAAN LIMBAH GENTENG DARI DAERAH GODEAN SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN FIRS-B

Mujana, Mateus (2003) PENGGUNAAN LIMBAH GENTENG DARI DAERAH GODEAN SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN FIRS-B. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0TS09638.pdf

Download (180kB)
[img] Text (Bab I)
1TS09638.pdf

Download (78kB)
[img] Text (Bab II)
2TS09638.pdf

Download (143kB)
[img] Text (Bab III)
3TS09638.pdf

Download (154kB)
[img] Text
4TS09638.pdf

Download (165kB)
[img] Text (Bab IV)
4TS09638.pdf
Restricted to Registered users only

Download (165kB)
[img] Text (Bab V)
5TS09638.pdf
Restricted to Registered users only

Download (308kB)
[img] Text (Bab VI)
6TS09638.pdf

Download (930kB)

Abstract

Lataston atau HRS adalah campuran antara agregat bergradasi timpang, mineral pengisi (filler) dan aspal keras yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan secara panas dalam suhu tertentu (minimum 124°C). Jervis agregat yang digunakan terdiri dari agregat kasar, agregat halus dan butiran pengisi (filler), sedangkan aspal yang digunakan biasanya jenis aspal keras AC 60-70 dan AC 80-100. Dalam usaha mencari bahan perkerasan yang mudah didapat dan ekonomis, maka diperlukan bahan-bahan pengganti yang memenuhi syarat tersebut dan dapat dipakai sebagai bahan perkerasan. Limbah Genteng merupakan bahan yang mudah didapat di daerah Godean dalam jumlah yang cukup banyak dan selama ini tidak banyak dimanfaatkan. Mengacu pads Spesifikasi Teknik Bina Marga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penganih penggunaan filler Limbah Genteng terhadap karakteristik Campuran HRS-B apabila dibandingkan dengan bahan yang sudah biasa digunakan sebagai filler, dalam hal ini Portland Cement (PC). Penelitian dilakukan di Laboratorium Jalan Raya, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2003 dengan cara membuat vanasi kadar filler 2% dan 5% untuk PC dan Limbah Genteng, dengan kadar aspal yang digunakan adalah 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%. Dari komposisi tersebut masing-masing benda uji dibuat ganda (duplo). Setelah dilakukan Tes Marshall, hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan dengan Persyaratan Tes Marshall Bina marga dari Petunjuk Pelaksanaan Lataston No. 12/PTB/1983 dan Standar SK SNI 98 Spesifikasi campuran beraspal panas, dari DPU. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari seluruh campuran yang dibuat baik dengan filler PC maupun Limbah Genteng dapat ditemukan kadar aspal optimum. Penggunaan limbah genteng sebagi filler pads campuran HRS-B memberikan keadaan yang memenuhi spesifikasi Marshall untuk nilai Stabilitas, Flow, VITM, VFWA, dan Marshall Quotient, namun demikian secara garis besar mempunyai nilai yang lebih rendah dari campuran yang menggunakan filler PC. Secara garis besar penggunaan Limbah Genteng sebagi filler pads campuran HRS-B menjadikan campuran menjadi lebih boros jika dibandingkan dengan menggunakan filler PC dalam hal kadar aspal optimum. Selain itu, filler Limbah Genteng mempunyai karakteristik yang lebih baik pada kadar yang lebih rendah (kadar filler limbah genteng 2% mempunyai nilai karakteristik yang lebih baik daripada kadar 5%).

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Lataston, filler, limbah genteng, Portland Cement (PC), karakteristik, Tes Marshall
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 05 Sep 2016 11:07
Last Modified: 05 Sep 2016 11:07
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10251

Actions (login required)

View Item View Item