EVALUASI PERHITUNGAN SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Selokan Mataram – Jalan KH. Wahid Hasyim, Jalan Selokan Mataram – Jalan Perumnas dan Jalan Seturan Raya – Jalan Selokan Mataram Depok, Sleman, Yogyakarta)

ARSYAD, AKBAR (2017) EVALUASI PERHITUNGAN SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Selokan Mataram – Jalan KH. Wahid Hasyim, Jalan Selokan Mataram – Jalan Perumnas dan Jalan Seturan Raya – Jalan Selokan Mataram Depok, Sleman, Yogyakarta). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
TS145390.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Bab I)
TS145391.pdf

Download (663kB)
[img] Text (Bab II)
TS145392.pdf

Download (746kB)
[img] Text (Bab III)
TS145393.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Bab IV)
TS145394.pdf
Restricted to Registered users only

Download (909kB)
[img] Text (Bab V)
TS145395.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (Bab VI)
TS145396.pdf

Download (2MB)

Abstract

Persimpangan jalan yang berada pada jalan Selokan Mataram merupakan simpang empat tak bersinyal yang sering mengalami kemacetan, dikarenakan jalan inspeksi ini merupakan akses untuk menuju keberbagai kampus. Volume lalu lintas yang masuk ke persimpangan Jalan Selokan Mataram – Jalan KH. Wahid Hasyim, simpang Jalan Selokan Mataram – Jalan Perumnas dan simpang Jalan Seturan Raya – Jalan Selokan Mataram cukup padat dan bervariasi yang menyebabkan konflik pada ketiga simpang tersebut. Oleh karena itu perlu ditemukan alternatif penanganan pada ketiga simpang tersebut. Data analisis menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014). Pengambilan data lalu lintas selama seminggu, yaitu pada hari Kamis 29 Agustus 2017 – 04 September 2017. Satu hari dibagi menjadi tiga sesi, yaitu pagi (07:00- 08:00 WIB), siang (12:00-13:00 WIB) dan sore (17:00-18:00 WIB). Data yang diambil berupa jumlah arus lalu lintas, geometrik simpang, jumlah penduduk, kondisi lingkungan simpang. Dari hasil analisis diperoleh nilai derajat kejenuhan (DJ) = 1,08, tundaan (T) 19,27792 det/skr dan peluang antrian (PA) = 47,34 – 94,48% di persimpangan Jalan Selokan Mataram – Jalan KH. Wahid Hasyim. nilai derajat kejenuhan (DJ) = 1,03, tundaan (T) 20,5941 det/skr dan peluang antrian (PA) = 42,91 – 85,17% di persimpangan Jalan Selokan Mataram – Jalan Perumnas. Nilai derajat kejenuhan (DJ) = 1,09, tundaan (T) 24,1676 det/skr dan peluang antrian (PA) = 36,68 – 95,39% di persimpangan Jalan Seturan Raya – Jalan Selokan Mataram. Dari ketiga data tersebut belum menunjukkan kondisi simpang yang memenuhi standard kelayakan, dikarenakan nilai derajat kejenuhan dari ketiga simpang tersebut masih melampaui 0,85 (DJ > 0,85). Dilakukan perubahan geometrik, tetapi belum memenuhi syarat kelayakan suatu simpang dengan hasil perhitungan yang diperoleh, nilai derajat kejenuhan masih melampaui 0,85 (DJ >0,85), kemudian dilakukan penerapan manajemen lalu lintas, dari hasil penerapan menejemen lalu lintas. dengan metode pengalihan jalur nilai derajat kejenuhan (DJ) = 0,71, tundaan (T) 12,1663 det/skr dan peluang antrian (PA) = 24,563 – 42,24% di persimpangan Jalan Selokan Mataram – Jalan KH. Wahid Hasyim. Nilai derajat kejenuhan (DJ) = 0,71, tundaan (T) 12,1392 det/skr dan peluang antrian (PA)= 24,47 – 42,04% di persimpangan Jalan Selokan Mataram – Jalan Perumnas. Nilai derajat kejenuhan (DJ) = 0,75, tundaan (T) 12,6408 det/skr dan peluang antrian (PA) = 38,68 – 45,66% di persimpangan Jalan Seturan Raya – Jalan Selokan Mataram.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Simpang, volume, derajat kejenuhan, arus lalu lintas, pengalihan jalur.
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 18 Jul 2017 08:03
Last Modified: 18 Jul 2017 08:03
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11957

Actions (login required)

View Item View Item