Grup Media Sosial sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Peran Grup Facebook Exclusive Pumping Mama Indonesia sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan tentang Pemberian ASI)

Jati, Birgitta Bestari Puspita Grup Media Sosial sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Peran Grup Facebook Exclusive Pumping Mama Indonesia sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan tentang Pemberian ASI). [Research]

[img] Text (Penelitian Ilmu Komunikasi)
KOM82403.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)

Abstract

Pemberian ASI eksklusif masih menjadi isu yang menarik untuk di bahas, terutama bagi perempuan Indonesia. Dari penuturan informan, justru halangan pemberian ASI bukan pada masalah fisik para ibu, namun pada kondisi bayi dan kurangnya dukungan dari keluarga terdekat, yaitu suami dan orang tua yang justru cenderung tidak peduli atau lebih menomorsatukan susu formula. Kendala tersebut tidak dapat secara langsung diatasi oleh para informan karena sebagian besar informan memulai pengethuan tentang ASI dari nol. Mereka bergantung pada teman, tetangga, dan Google sebagai sumber informasi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa grup Exclusive Pumping Mama Indonesia (Eping) mampu menjadi tempat para informan dalam mencari informasi tentang masalah perASIan yang mereka hadapi, atau sekadar menambah pengetahuan melalui masalah yang dihadapi oleh member lain. Beberapa informan tidak segan bertanya melalui postingannya di grup agar mendapatkan respons dan jawaban dari member lain yang memiliki masalah yang sama. Ada pula informan yang lebih berperan sebagai silent reader, yang hanya menyimak saja serta menyerap informasi dari diskusi para member di grup. Penambahan peengetahuan ini menjadi kekuatan para informan untuk kemudian ikut menyebarkan atau mengedukasi orang di sekitarnya yang kurang pro ASI. Umumnya para informan mengakui suami dan keluarga adalah target edukasi yang paling masuk akal, terutama apabila selama ini suami dan keluarganya kurang pro ASI. Para informan cenderung membagikan informasi yang mereka terima dari grup kepada suami dan keluarganya. Ada yang berhasil ada yang tidak, namun hampir semua informan melakukannya. 4 Grup yang awalnya didirikan oleh Prasteyawati Wahyu untuk memberikan pengetahuan tentang ASI, berkembang menjadi sebuah grup online dengan member lebih dari 40 ribu yang kemudian harus diatur demi kenyamanan para member. Peraturan grup dibuat semata demi kenyamanan bersama dan bukan untuk membatasi para member. Grup ini telah berhasil membentuk kesadaran kolektif dari pengalaman para ibu dalam pemberian ASI. Para ibu berbagi identitas sebagai sesama “Pejuang ASI”. Identitas kolektif ini kemudian membawa mereka pada aksi-aksi nyata atau offline, seperti kopi darat di tingkat pusat, maupun regional

Item Type: Research
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 17 Jan 2018 10:46
Last Modified: 17 Jan 2018 11:31
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/13482

Actions (login required)

View Item View Item