PROSES KAMPANYE SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KULON PROGO DALAM MENANAMKAN IDEOLOGI MEMBELA DAN MEMBELI PRODUK-PRODUK LOKAL KULON PROGO

NURCAHYO, ALFONSUS RADITYA PRIMADI (2016) PROSES KAMPANYE SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KULON PROGO DALAM MENANAMKAN IDEOLOGI MEMBELA DAN MEMBELI PRODUK-PRODUK LOKAL KULON PROGO. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (ALFONSUS RADITYA PRIMADI NURCAHYO)
KOM04649.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

Setiap daerah memiliki pola pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda. Kabupaten Kulon Progo merupakan Kabupaten yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi dibandingkan Kabupaten lain di Provinsi Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berkomitmen membangun Kulon Progo dengan membuat suatu kampanye. Penelitian ini berjudul proses kampanye satuan kerja perangkat daerah Kulon Progo dalam menanamkan ideologi membela dan membeli produkproduk lokal Kulon Progo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, proses implementasi, dan menganalisis model dari kampanye Bela Beli Kulon Progo. Tahap-tahap dalam kampanye Bela Beli Kulon Progo saling berkaitan dan membentuk sebuah proses. Walaupun beberapa tahap dalam perencanaan tidak secara eksplisit dilakukan. Dalam rapat koordinasi Bupati selaku pencetus ide kampanye membentuk grand design dari kampanye. SKPD melakukan identifikasi masalah dengan menggunakan data-data dari BPS serta melihat potensi dan pasarnya. Tujuan dari kampanye dirumuskan sesuai masalah yang ada di Kulon Progo. SKPD juga menetapkan dasar hukum berupa peraturan daerah dan surat keputusan guna mendukung implementasi kampanye. SKPD merumuskan komponen-komponen meliputi pemilihan narasumber, pemilihan pesan dan pemilihan media. Implementasi kampanye diterapkan dari konstruksi rancangan program yang telah ditetapkan. SKPD merancang program yang dilakukan secara bersama-sama namun terdapat pula program sesuai bidang SKPD. Model kampanye Bela Beli Kulon Progo tergolong model baru karena komponennya lebih beragam dan rinci, walaupun serupa dengan model kampanye Ostergaard yang lebih sederhana, namun keduanya memiliki tujuan yang sama yakni mengurangi masalah. Di sisi lain, kekurangan dari kampanye ini adalah tidak memiliki batasan waktu yang jelas. Adanya penetapan dasar hukum merupakan bagian unik dari sebuah kampanye sosial yang dilakukan oleh pemerintah. Perlu adanya timeline untuk mempermudah melakukan monitoring kegiatan. Hal tersebut akan mempengaruhi lebih jelas strategi apa yang bisa dikembangkan dan mengetahui seberapa jauh masyarakat memahami tentang Bela Beli Kulon Progo.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Komunikasi, Kampanye, Ideologi, Model
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 21 Mar 2018 07:52
Last Modified: 21 Mar 2018 07:52
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/14312

Actions (login required)

View Item View Item