Marhendra, Retriantina (2011) ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009). S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0KOM02280.pdf Download (590kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1KOM02280.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2KOM02280.pdf Download (632kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3KOM02280.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) |
||
|
Text (Bab IV)
4KOM02280.pdf Download (12MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berjudul Isu Koalisi Partai di Media Indonesia dengan menggunakan studi analisis framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam SKH Media Indonesia Edisi 9 April-16Mei 2009. Kepemilikan Surya Paloh adalah alasan peneliti mengapa memilih Media Indonesia dan isu koalisi partai. Hal ini menjadi latar belakang dalam penelitian ini karena suatu hal yang menarik ketika seorang aktivis politik juga memiliki media massa besar.Afiliasi politik media tersebut dipastikan akan mengikuti pemiliknya. Bagaimana kemudian Media Indonesia membingkai isu koalisi partai pada Pemilu 2009 menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini. Peneliti mencoba menjawab rumusan masalah diatas dengan menggunakan dua tahap analisis dua level yaitu level teks pada tujuh berita yang menjadi headine, serta level konteks dengan mewawancarai pihak redaksi Media Indonesia. Peneliti melakukan analisis teks dengan bantuan lembar koding (coding sheet) perangkat framing Zhong Dang Pan dan Kosicki yang memuat struktur skriptural, tematis, sintaksis, dan retoris. Keempat perangkat tersebut membantu peneliti menemukan frame dari Media Indonesia. Peneliti juga menggunakan konsepsi teori Scheufele, untuk melihat bagaimana proses pembentukan bingkai dalam suatu media massa serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan bingkai sebuah media massa. Peneliti menemukan frame Media Indonesia terkait dengan isu koalisi partai pada Pemilu 2009. Frame pertama Golkar memang lebih baik berpisah dengan Demokrat. Frame kedua adalah Media Indonesia sepertinya menginginkan koalisi JK-Mega terwujud. Frame ketiga, Demokrat digambarkan sebagai pihak yang tidak pantas diperebutkan. Frame keempat, PDIP selalu digambarkan sebagai pihak yang bertentangan dengan Demokrat dan tidak akan mungkin terjadi koalisi di antara keduanya. Hubungan kepemilikan Surya Paloh dapat terlihat saat Media Indonesia menyatakan dukungannya agar Golkar dan Demokrat berpisah, karena Surya Paloh menginginkan Golkar untuk maju menjadi Capres. Dalam posisinya, Surya Paloh memiliki pengaruh besar dalam menentukan suatu berita yang mana yang pantas untuk ditampilkan terkait isu-isu tertentu. Namun dalam rapat redaksi, editorlah yang memiliki kewenangan dalammenentukan isu apa yang harus disoroti, dan narasumber siapa yang harus diwawancarai untuk membentuk sebuah bingkai berita yang mereka inginkan. Wartawan disini hanya menuliskan berita sesuai dengan guiding dari keputusan para redaksi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | koalisi partai, Media Indonesia dan Surya Paloh |
Subjects: | Komunikasi > Jurnalisme |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 16 May 2013 12:09 |
Last Modified: | 16 May 2013 12:09 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1460 |
Actions (login required)
View Item |