Wijayanti, Kartika (2010) PENGEMBANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH DI KASONGAN. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA12306.pdf Download (653kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA12306.pdf Download (220kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA12306.pdf Download (846kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA12306.pdf Restricted to Registered users only Download (686kB) |
||
Text (Bab IV)
4TA12306.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
|
Text (Bab V)
5TA12306.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Desa wisata Kasongan merupakan salah satu pariwisata minat khusus kota Bantul yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pasar kerajinan di Kasongan dimulai dari pasar kerajinan rumah tangga, yang kemudian berkembang menjadi kawasan untuk orang datang ke Kasongan untuk berbelanja barang kerajinan. Dan seiring perkembangannya barang kerajinan dari Kasongan telah menembus pasar nasional maupun internasional dengan banyaknya barang kerajinan yang diekspor ke luar negri. Hal ini sangat menguntungkan bagi penjual yang mayoritas merupakan penduduk Kasongan itu sendiri maupun menambah pemasukan devisa negara. Pengembangan kawasan juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara meningkatkan geliat perekonomian serta meningkatkan kualitas masyarakat setempat dengan memperhatikan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu rencana pengembangan kawasan kerajinan yang perencanaannya akan mendukung kawasan Kasongan sebagai kawasan perdagangan kerajinan. Pengembangan kawasan dengan sistem perencaan dan pengelolaan yang baik akan memeperkuat identitas kawasan dengan tetap memperhatikan unsur budaya lokal. Dengan ini diharapkan kawasan kerajinan Kasongan akan memiliki identitas sebagai simbol kawasan sehingga orang yang datang berkunjung akan memiliki pengalaman visual sehingga mudah diingat. Permasalahan yang timbul pada proyek pengembangan kawasan kerajinan gerabah Kasongan adalah bagaimana menawarkan kenyamanan pengelolaan sirkulasi dan memunculkan aktifitas pendukung kegiatan perdagangan yang berupa rest area, restoran, sarana ibadah dan area parkir yang memadai seluruh pengunjung area kawasan kerajinan. Sebagai elemen pengguat identitas kawasan yang tetap memperhatikan unsur budaya lokal dengan penggunaan material alam yang mudah dan banyak didapatkan pada kawasan serta penggunaan elemen rancang gerabah pada fisik bangunan. Berdasarkan pendekatan tersebut konsep yang kemudian dikembangkan yaitu dengan pembagian area pengembangan menjadi 3 area utama dengan dasar pola pemikiran elemen rancang kota Shirvani. Bagaimana pola hubungan (linkage) di tiap area menjadi pokok pemikiran perancangan penulis dengan pengaturan pola sirkulas
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 23 May 2013 10:52 |
Last Modified: | 23 May 2013 10:52 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1646 |
Actions (login required)
View Item |