JUNIOR, CHRISTIAN DWI NOPLIANZ AGUNG (2018) EVALUASI SIMPANG EMPAT BERSINYAL SEMPAJA KOTA SAMARINDA (Jalan Wahid Hasyim I – Jalan Pangeran M. Noor – Jalan Wahid Hasyim II – Jalan A. Wahab Syahranie). S1 thesis, UAJY.
|
Text (HALAMAN JUDUL)
TS148820.pdf Download (10MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
TS148821.pdf Download (848kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
TS148822.pdf Download (473kB) | Preview |
|
|
Text (BAB III)
TS148823.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
TS148824.pdf Restricted to Registered users only Download (599kB) |
||
Text (BAB V)
TS148825.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB VI)
TS148826.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Simpang Empat Sempaja yang berlokasi di Samarinda, Kalimantan Timur merupakan simpang yang menghubungkan Jalan Wahid Hasyim I – Jalan Pangeran M. Noor – Jalan Wahid Hasyim II dan Jalan A. Wahab Syahranie. Simpang ini memiliki tingkat kepadatan yang cukup tinggi pada jam-jam sibuk, terutama pada pagi hari dan sore hari. Penyebab terjadinya kepadatan dan kemacetan di simpang ini karena adanya perubahan manajemen lalu – lintas yang sebelumnya Jalan Wahid Hasyim I dan Jalan Pangeran M. Noor yang sebelumnya dapat dilalui pengendara bermotor yang hendak berbelok ke kiri jalan terus, sekarang berhenti mengikuti lampu lalu – lintas. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil data primer berupa jumlah pendekat, volume lalu lintas, geometrik jalan, dan klasifikasi jenis kendaraan. Sedangkan data sekunder berupa jumlah penduduk dan peta lokasi penelitian. Pengambilan sampel di lapangan dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 17, 19 dan tanggal 20 Januari 2018. Analisis data dilakukan dengan metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014. Berdasarkan hasil penelitian, pada kondisi eksisting atau sebelum optimalisasi Volume kendaraan pada pendekat Utara sebesar 654,43 skr/jam. Pendekat Timur sebesar 652,80 skr/jam, pendekat Selatan sebesar 684,35 skr/jam dan pada pendekat Barat sebesar 720,51 skr/jam. Nilai derajat kejenuhan pada pendekat Utara sebesar 0,85, pada pendekat Timur 0,41, pendekat Selatan 0,51 dan pendekat Barat sebesar 0,35. Nilai Tundaan pada pendekat Utara sebesar 77,0345 det/skr, pendekat Timur 36,8810 det/skr, pendekat Selatan 32,1970 det/skr, dan pendekat Barat 31,0634 det/skr. Panjang Antrian pada pendekat Utara sebesar 332,55 m, pendekat Timur 370,31 m, Pendekat Barat 359,13 m, dan pendekat Barat 141,97 m. Untuk meningkatkan kinerja simpang tersebut, terdapat tiga alternatif, dengan cara menambah waktu hijau dan lebar efektif pada pendekat utara. Pada alternatif pertama, nilai Derajat Jenuh sebesar 0,83, kendaraan henti rata-rata sebesar 1,9033 det/skr, dan tundaan simpang sebesar 43,3181 det/skr. Alternatif kedua, nilai Derajat jenuh sebesar 0,77, kendaraan henti 1,9618, dan tundaan simpang 36,4741 det/skr. Alternatif ketiga, nilai Derajat Jenuh 0,50, kendaraan henti 2,3863 dan tundaan simpang sebesar 49,1993 det/skr. Karena nilai derajat jenuh pada allternatif 1, 2, dan 3 sudah memenuhi syarat kelayakan ≤ 0,85 sehingga panjang antrian dan tundaan rata-rata (det/skr) berkurang. Namun, di 10 tahun yang akan datang, alternatif yang akan di gunakan untuk menanggulangi kondisi simpang diatas dengan menggunakan alternatif ketiga.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Volume Kendaraan, Tundaan, Panjang Antrian, Derajat Kejenuhan. |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 21 Feb 2019 03:43 |
Last Modified: | 21 Feb 2019 03:43 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/16906 |
Actions (login required)
View Item |