Resepsi Khalayak terhadap Tokoh Marlina dalam Film ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’ dengan Perspektif Feminisme Eksistensial

SELSYI, ELISABET OLIMPHIA (2018) Resepsi Khalayak terhadap Tokoh Marlina dalam Film ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’ dengan Perspektif Feminisme Eksistensial. S1 thesis, UAJY.

[img] Text
KOM05321.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak terhadap tokoh Marlina dalam film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak berdasarkan perspektif feminisme eksistensial. Film ini disutradarai oleh Mouly Surya dan diproduksi pada tahun 2017. Penelitian studi khalayak ini penting dalam kajian gerakan feminisme dan film progresif feminis sebagai upaya rekonstruksi citra baru dan perjuangan eksistensi perempuan. Penelitian ini menggunakan metode analisis resepsi, dengan teori encoding-decoding Stuart Hall, dan feminisme eksistensial untuk melihat manifestasi gerakan feminisme dalam film. Penelitian ini melibatkan enam informan yang memiliki ketidaksamaan latar belakang pendidikan, pekerjaan, juga umur dalam serangkaian wawancara. Hasil penelitian ini menemukan bahwa masing-masing informan menempati tiga posisi pemaknaan yang berbeda. Informan yang berada pada posisi dominan melihat Marlina diperlakukan sebatas konco wingking, yang diidentikkan pada dapur dan ranjang. Mereka melihat Marlina melakukan perjuangan kesetaraan gender, di mana ia berani memperjuangkan diri dan menentukan sendiri nasibnya. Sedangkan informan yang menempati posisi negosiasi menaruh pengecualian di mana jika menggunakan konteks dan sudut pandang perempuan Sumba yang kuat dan tegar, juga kehidupan di sana yang jauh lebih keras, Marlina tampak bukan sedang mengupayakan emansipasi. Mereka juga membenarkan kepatuhan perempuan dalam konteks tertentu, yakni dalam hubungan suami-istri. Sedangkan informan yang berada pada posisi oposisi tidak melihat masalah kesenjangan gender dalam film, melainkan sebatas masalah ekonomi. Sehingga film ini tidak secara khusus mewakili perempuan, sebab kejahatan bisa terjadi pada siapa pun dan perjuangan harus terus dilakukan oleh apapun jenis kelaminnya. Di lain sisi tidak akan pernah ada kebebasan, sehingga begitulah perjuangan yang harus terus dilakukan. Pemaknaan yang berbeda tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan, pengalaman, ajaran agama, serta ketertarikan terhadap masalah gender, karya atau film feminis masingmasing informan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: resepsi, feminisme eksistensial, penonton film, decoding khalayak
Subjects: Komunikasi > Kajian Media
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 29 Mar 2019 01:51
Last Modified: 29 Mar 2019 01:51
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17858

Actions (login required)

View Item View Item