POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TUNAGANDA BUTA-TULI DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR (Studi Kasus pada Guru dan Siswa di SLB G/A-B Helen Keller Indonesia)

Putri, Maria Yolanda Andya (2018) POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TUNAGANDA BUTA-TULI DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR (Studi Kasus pada Guru dan Siswa di SLB G/A-B Helen Keller Indonesia). S1 thesis, UAJY.

[img] Text
KOM05408.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang dilakukan seseorang kepada orang lain, seperti kaum tunaganda buta-tuli yang memiliki keterbatasan dalam indera pengelihatan dan pendengaran. Bagi kaum disabilitas seperti tunaganda, proses komunikasi terjadi akan berbeda dari orang pada umumnya, salah satunya adalah dengan bahasa isyarat yang akan diajarkan di sekolah khusus atau Sekolah Luar Biasa (SLB). Guru memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan dan pelatihan pada siswa tunaganda dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Komunikasi antara guru dan siswa termasuk dalam kategori komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi dua orang atau sekelompok kecil orang yang menghasilkan umpan balik, sehingga membentuk suatu hubungan diantara keduanya. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa tunaganda buta-tuli akan mempengaruhi hasil belajar siswa tunaganda buta-tuli tersebut. Oleh karena itu, peneliti ingin menggambarkan pola komunikasi interpersonal yang digunakan guru dan siswa tunaganda buta-tuli dalam proses belajar-mengajar. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di SLB G/A-B Helen Keller Indonesia sebagai sekolah pertama yang menampung anak tunaganda buta-tuli di Yogyakarta. Pencarian data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara kepada guru, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi interpersonal yang terjadi adalah pola dua arah dan multi arah. Pola ini dibagi lagi menurut jenis kelainan siswa tunaganda buta-tuli, dimana tunaganda buta-tuli total menggunakan pola dua arah, sedangkan untuk tunaganda rungu-low vision menggunakan pola dua dan multi arah. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan penerapan metode belajar. Pola komunikasi interpersonal yang dilakukan sudah memiliki kriteria kualitas intepersonal dalam mendukung proses belajar-mengajar. Hal ini dibuktikan dari aspek keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: pola komunikasi interpersonal, tunaganda buta-tuli, proses belajarmengajar.
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 01 Apr 2019 04:42
Last Modified: 01 Apr 2019 04:42
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/17911

Actions (login required)

View Item View Item