PENGARUH AKTIVATOR ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN SUBSTITUSI STEEL SLAG

SUKMA, MUSTIKA ADI (2019) PENGARUH AKTIVATOR ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN SUBSTITUSI STEEL SLAG. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
TS15846 0.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
TS15846 1.pdf

Download (292kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
TS15846 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (220kB)
[img] Text (BAB III)
TS15846 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (412kB)
[img] Text (BAB IV)
TS15846 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
TS15846 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (BAB VI)
TS15846 6.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Beton geopolimer adalah salah satu inovasi beton ramah lingkungan yang mengandalkan limbah fly ash sebagai pengganti semen dengan aktivator alkali sebagai pereaksi atau pengikat betonnya. Limbah untuk bahan tambah yang digunakan adalah limbah sisa pembakaran batubara berupa fly ash dan terak baja (Steel Slag). Penelitian tentang beton geopolimer ini akan menguji pengaruh aktivator alkali terhadap sifat mekanik beton geopolimer dengan substitusi Steel Slag sebesar 60% dari agregat halus dan kasar untuk masing-masing variasi beton. Variasi molaritas larutan NaOH digunakan yaitu 8M, 10M, dan 12M yang masing-masing menggunakan rasio aktivator 4 : 2 dan 5 : 2. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan diameter 100 mm dan tinggi 200 mm dengan jumlah benda uji keseluruhan sebanyak 36 silinder beton. Pengujian kuat tekan, kuat tarik dan modulus elastisitas dilakukan pada umur beton 28 hari. Hasil pengujian pada molaritas larutan NaOH 8M, 10M, dan 12M dengan rasio aktivator 4 : 2 berturut-turut mempunyai kuat tekan sebesar 37,92 MPa, 32,38 MPa, dan 28,76 MPa dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 28238.38 MPa, 25673.49 MPa, dan 24556.03 MPa dari hasil tersebut diperoleh hasil tertinggi kuat tekan dan modulus elastisitas yang menggunakan molaritas larutan NaOH 8M yaitu sebesar 37,92 MPa dan 28238.38 MPa. Pada molaritas larutan NaOH 8M, 10M, dan 12M dengan rasio aktivator 5 : 2 berturut-turut sebesar 31.13 MPa, 32.89 MPa, dan 30.41 MPa untuk kuat tekannya dan 25312.34 MPa, 26111.80 MPa, dan 25145.51 MPa untuk modulus elastisitasnya dari hasil tersebut diperoleh hasil tertinggi kuat tekan dan modulus elastisitas yang menggunakan molaritas larutan NaOH 10M yaitu sebesar 32.89 MPa dan 26111.80 MPa. Dari kedua hasil tertinggi tersebut diperoleh hasil paling tinggi adalah yang menggunakan molaritas larutan NaOH 8M dengan rasio aktivator 4 : 2. Untuk kuat tarik belah pada molaritas larutan NaOH 8M, 10M, dan 12M dengan rasio aktivator 4 : 2 berturut-turut sebesar 4.11 MPa, 4.41 MPa, dan 4.55 MPa dan untuk molaritas larutan NaOH 8M, 10M, dan 12M dengan rasio aktivator 5 : 2 berturut-turut sebesar 4.05 MPa, 4.95 MPa, dan 4.56 MPa. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi perbandingan rasio (Na2SiO3/NaOH) tidak selalu menghasilkan kuat tekan yang tinggi. Hasil paling tinggi diperoleh pada molaritas larutan NaOH 8M dengan rasio aktivator 4 : 2 dan dapat direkomendasikan untuk beton struktural. Perbandingan pengaruh penggunaan limbah terak baja (Steel Slag) dengan penelitiannya milik Risdanareni, dkk (2014) bisa ditarik pernyataan bahwa beton geopolimer dengan terak baja (Steel Slag) menghasilkan kuat mekanik lebih besar maksimal 28%.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Steel Slag, fly ash, molaritas, beton geopolimer, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas.
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Lia natanaelia utami
Date Deposited: 16 Jan 2020 03:18
Last Modified: 16 Jan 2020 03:18
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/20943

Actions (login required)

View Item View Item