Prasetiyani, Ester Dani (2019) PEMANFAATAN KITOSAN CANGKANG PUPA LALAT TENTARA HITAM (hermetia illucens)SEBAGAI BIOSORBEN LIMBAH CAIR PROSES ETCHING PRINT CIRCUIT BORD TINGGU CU. S1 thesis, UAJY.
|
Text (HALAMAN AWAL)
BL016920.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BL016921.pdf Download (763kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
BL016922.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB III)
BL016923.pdf Restricted to Registered users only Download (915kB) |
||
Text (BAB IV)
BL016924.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB V)
BL016925.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) (BSF) dibudidayakan di Omah Maggot Jogja sebagai pakan fungsional sumber protein dan sebagai degradasi limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik. BSF mengandung kitin, kitin dapat diubah menjadi kitosan dalam proses deasetilasi. Kitosan dapat menyerap logam berat Cu, karena kitosan memiliki muatan positif. Limbah etching PCB sendiri memiliki kandungan tembaga (Cu) sebesar 25.500 ppm yang bersifat toksik bilamana langsung dilepaskan ke lingkungan dapat mencemari tanah dan perairan. Penelitian dilakukan menggunakan metode biosorben karena dinilai lebih aman dan dapat didegradasi oleh alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas biosorben dalam mengikat logam Cu pada limbah proses etching PCB. Biosorben yang digunakan adalah kitosan hasil ekstraksi cangkang pupa BSF. Proses ekstraksi meliputi proses demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Kadar rendemen kitosan yang didapatkan sebesar 8,25 % dengan nilai %DD sebesar 71,57 % dan pH 7,31 dengan kenampakan kitosan bewarna coklat muda. Kitosan 5 dan 10 gram dimasukkan ke dalam limbah dengan konsentrasi 255, 2.550, dan 25.500 ppm, dengan kontak 0 dan 6 jam dalam sistem pengadukan menggunakan magnetic stirrer, kemudian dilakukan analisis data. Parameter yang diukur meliputi kandungan logam Cu, pH, COD, dan TSS. Kadar Cu didapatkan mengalami penurunan dengankemampuan koagulasi logam pada pemberian 5 gram kitosan sebesar 30,213% (255 ppm), 15,447% (2.550 ppm), 3,313% (25.500 ppm) dan pemberian 10 gram kitosan sebesar 27,923% (255 ppm), 12,873% (2.550 ppm), dan 15,203% (25.500 ppm). Nilai pH mengalami kenaikan, sedangkan parameter TSS dan COD secara keseluruhan mengalami penurunan setelah dilakukan kontak dengan kitosan cangkang pupa BSF.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Teknobiologi > Tekno Lingkungan |
Divisions: | Fakultas Teknobiologi > Biologi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 20 Jan 2020 03:31 |
Last Modified: | 20 Jan 2020 03:31 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/21008 |
Actions (login required)
View Item |