FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA GENERASI MUDA DAN GENERASI TUA DALAM MEMAKNAI UPACARA PERKAWINAN ADAT YOGYAKARTA

Larasati, Dyah Ayu Niken (2010) FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA GENERASI MUDA DAN GENERASI TUA DALAM MEMAKNAI UPACARA PERKAWINAN ADAT YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0KOM01473.pdf

Download (24MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1KOM01473.pdf

Download (153kB) | Preview
[img] Text (Bab II)
2KOM01473.pdf
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[img] Text (Bab III)
3KOM01473.pdf
Restricted to Registered users only

Download (188kB)
[img]
Preview
Text (Bab IV)
4KOM01473.pdf

Download (125kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini mengambil topik tentang Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perbedaan Persepsi antara Generasi Muda dan Generasi Tua dalam Memaknai Ritual Perkawinan Adat Yogyakarta. Jenis penelitiannya secara deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena tentang adanya Perbedaan Persepsi antara Generasi Tua dan Generasi Muda warga Sidoagung Godean Sleman dalam memaknai Praktek Ritual Perkawinana Adat Yogyakarta . Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadinya kesenjangan antara generasi muda dan generasi tua warga desa di Sidoagung Godean dalam memahami atau memaknai Praktek Upacara Perkawinan Adat Yogyakarta terletak pada perbedaan pandangan persepsi satu sama lain yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu sistem kepercayaan Kejawen, nilai-nilai budaya yang dianut berbeda dan sudah berubah dan sikap-sikap antar generasi dalam menyikapi perubahan dalam memaknai upacara perkawinan adat Yogyakarta, pandangan hidup kedua generasi yang berbeda, pola hubungan keluarga dan cara-cara berkomuniaksi dan lingkungan masyarakat setempat di wilayah Godean. Perbedaan cara pandang atau persepsi antara orang tua dan kaum muda warga desa Sidoagung Godean tentang upacara perkawinan adat Yogyakarta adalah orang tua lebih berpandangan secara filosofis sebagai nilai-nilai luhur dalam pandangan hidup berkeluarga yang harus dilestarikan. Sementara kaum mudanya lebih menggunakan cara pandang yang praktis fungsional tentang praktek upacara tersebut, jadi yang penting praktis, tidak njlimet dan tidak ribet. Sistem kepercayaan orang Jawa yang disebut Kejawen memang dipercayai oleh baik kaum tua maupun kaum muda warga desa Sidoagung Godean dalam praktek upacara perkawinan adat Yogyakarta. Cara pandang keduanya memberikan hal berbeda yang menurut generasi tua, upacara perkawinan tersebut adalah sesuatu yang sakral dan mematuhi aturan-aturan dari Kraton Yogyakarta, sehingga membuat suasana perkawinan menjadi sangat sakral. Namun menurut keyakinan pandangan kaum muda, justru mereka tidak terlalu yakin dengan apa yang terkandung dalam setiap upacara perkawinan adat Jawa tersebut. Kedua generasi tua dan muda memiliki cara pandnag yang hampir sama dalam memaknai adanya nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara perkawinan adat Yogyakarta yaitu nilai tanggung jawab, nilai penghormatan kepada orang tua, nilai-nilai kelanggengan, kepercayaan, pengorbanan, nilai kesakralan, hikmah, keteladanan secara simbolik, nilai sosial, seni, adiluhung, keanggunan, sopan santun, bertanggung jawab, nilai-nilai kekeluargaan seperti musyawarah dan gotong royong. Generasi tua dan generasi muda menyikapi Praktek Upacara Perkawinan Adat Yogyakarta terdapat kesamaanya dalam cara pandang yaitu sejauh tidak meninggalkan nilai kesakralan upacara itu sendiri atau tidak meninggalkan pakem secara umum. Terdapat perbedaan dalam cara pandang tentang pola hubungan komunikasi keluarga Jawa dalam Praktek Upacara Perkawinan Adat Yogyakarta. Menurut orang tua lebih menanamkan sosialisasi nilai-nilai adat istiadat budaya perkawinan yang hubungan komunikasinya lebih banyak secara informal kepada x anak-anaknya. Cara pandang yang berbeda terletak bahwa menurut pandangan orang tua, segala sesuatu yang menyangkut masalah perkawinan harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pihak orang tua yaitu antara orang tua dan anak-anak. Namun menurut pandangan kaum muda cara berkomunikasi dirinya harus lebih terbuka terlebih dahulu kepada pihak pasangannya, baru setelah itu kepada orang tua

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 18 Jun 2013 10:12
Last Modified: 18 Jun 2013 10:12
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2275

Actions (login required)

View Item View Item