Wicaksono, Ignatius Prasetyo (2012) REPRESENTASI EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Analisis Semiotika Greimassian tentang Eksploitasi Perempuan dalam TVC Berrygood Versi ”Bikin Good Mood”. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0KOM03090.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1KOM03090.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (Bab II)
2KOM03090.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (Bab III)
3KOM03090.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text (Bab IV)
4KOM03090.pdf Download (884kB) | Preview |
Abstract
Representasi Eksploitasi adalah bagaimana makna diproduksi, dipertukarkan, diwakilkan dan dimanfaatkan demi kepentingan pengguna. Segala hal yang tereksploitasi berarti hal tersebut dimanfaatkan segala nilai yang melekatinya untuk kepentingan yang mengeksploitasinya. Eksploitasi pada perempuan berarti pemanfaatkan segala hal yang melekat pada perempuan, baik citra maupun tanda yang melekat kepadanya. Eksploitasi perempuan terjadi dalam berbagai hal. Salah satunya adalah dalam bidang ekonomi. Dalam bidang tersebut Perempuan dimanfaatkan baik citra maupun tandanya sebagai daya tarik untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu tempat terjadinya eksploitasi perempuan dalam bidang ekonomi adalah di dalam iklan televisi barang konsumsi. Iklan televisi atau sering disebut TVC (Television Commercial) merupakan sebuah bentuk narasi yang berisi mengenai pesan penjualan produk dengan elemen audio dan video. Penelitian ini mencoba membongkar narasi salah satu TVC yang di dalamnya terdapat indikasi eksploitasi perempuan.TVC tersebut adalah TVC Berrygood versi ”Bikin Good Mood”. Berrygood merupakan produk berupa wafer stick dengan selai berasa buah blueberry yang diproduksi oleh PT Garudafood. TVC Berrygood versi ”Bikin Good Mood” merupakan objek penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode analisis semiotika Greimassian. Semiotika Greimassian merupakan semiotika yang bermazab struktural. Penulis memilih semiotika Greimassian sebagai metode analisisnya karena titik berat dari penelitian ini adalah struktur dasar narasi yang mendasari narasi objek penelitian. Penulis menggunakan dua tahap analisis, yaitu level narasi dan level mendalam. Pada level narasi penulis mencoba menjabarkan narasi dari TVC objek penelitian dengan menggunakan alat analisis Actantial Model. Pada level ini indikasi eksploitasi perempuan mulai terlihat, yaitu bagaimana citra dan tanda perempuan dimanfaatkan demi kepentingan produsen. Pada level ini dapat dilihat bagaimana perempuan ditempatkan dan berbagai hal yang melekat pada perempuan dimanfaatkan atau dengan kata lain dieksploitasi. Pada level mendalam penulis menggunakan semiotic square untuk membedah struktur narasi yang mendasari narasi objek penelitian. Struktur dasar tersebut diperoleh dari indikasi analisis level narasi. Temuan pada level mendalam adalah perempuan bukan hanya dimanfaatkan citra dan tandanya, tetapi lebih dari itu, yaitu bagaimana perempuan diletakkan sebagai the second sex yang lemah dan dianggap sebagai pemuas kebutuhan seks laki-laki semata sebagai bagian dari daya tarik pesan penjualan. Temuan tersebut berada dalam tataran subliminal, dan ini yang disebut oleh Reichert sebagai subliminal sexuality.Subliminal sexuality dapat dilihat seteleh penulis memetakan kemungkinan-kemungkinan logis dengan menggunakan semiotic square karena sasaran dari pesan subliminal ini adalah bawah sadar audience sehingga disampaikan secara tersirat. Kata kunci:
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Representasi, Eksploitasi, Perempuan, TVC, Struktur narasi, Semiotika, subliminal sexuality |
Subjects: | Komunikasi > Advertising |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 11 Apr 2013 09:07 |
Last Modified: | 01 May 2013 13:05 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/238 |
Actions (login required)
View Item |