OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN DI DESA BALERANTE, KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN KLATEN (Studi tentang Business Watch Indonesia dalam Pemberdayaan terhadap Kelompok Wanita Tani Mekar Indah)

WULANDARI, FEBRILIANA (2019) OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN DI DESA BALERANTE, KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN KLATEN (Studi tentang Business Watch Indonesia dalam Pemberdayaan terhadap Kelompok Wanita Tani Mekar Indah). S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (JUDUL DAN ABSTRAK)
SOS 005796.pdf

Download (377kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
SOS 105796.pdf

Download (275kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
SOS 205796.pdf

Download (308kB) | Preview
[img] Text (BAB III)
SOS 305796.pdf
Restricted to Registered users only

Download (715kB)
[img]
Preview
Text (BAB IV)
SOS 405796.pdf

Download (382kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang: (1) bagaimana Business Watch Indonesia (BWI) memberdayakan KWT Mekar Indah dalam optimalisasi penanaman lahan pekarangan dan (2) seberapa luas optimalisasi penanaman lahan pekarangan KWT Mekar Indah yang berhasil dicapai dalam program pemberdayaan oleh BWI. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. ata primer dikumpulkan melalui wawancara dengan beberapa aktor yaitu, Ibu Heni (ketua KWT), Bapak Nursriyanto (ketua Gapoktan Desa Sidorejo), Mas Adhit (tim peneliti BWI) dan ke-delapan belas anggota KWT. Selain metode wawancara, penulis juga menggunakan metode observasi untuk memperdalam data yang didapat. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dari data BWI dan KWT serta dokumentasi penulis. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode trianggulasi antar informasi narasumber dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa, pertama, proses BWI memberdayakan KWT Mekar Indah dalam optimalisasi penanaman lahan pekarangan terdiri dari 3 elemen, yakni pola, cara dan pelaksanaan pemberdayaan. Lebih lanjut, pola pemberdayaan memerlukan (1) penyuluhan, (2) pelatihan dan (3) pendampingan. Sedangkan cara pemberdayaan dilakukan melalui (1) pengembangan SDM, (2) pengembangan kelembagaan kelompok dan (3) pemupukan modal. Adapun pelaksanaan pemberdayaan memerlukan (1) keterjangkauan program pemberdayaan terhadap KWT dan (2) kesesuaian antara program dengan kebutuhan KWT. Selain itu terdapat indikator keberdayaan yang terdiri dari adanya (1) peningkatan pengetahuan kelompok dampingan, (2) peningkatan keterampilan kelompok sasaran, (3) penumbuhan rasa percaya diri dan keberanian untuk memulai suatu kegiatan, (4) kemampuan untuk mempersuasi dan mengajak subjek lain untuk berkegiatan yang sama dan (5) kerjasama antar anggota kelompok dampingan dalam kegiatan bersama untuk mencapai target pencapaian. Sedangkan hasil temuan kedua untuk menjawab rumusan masalah kedua, seberapa luas optimalisasi penanaman lahan pekarangan KWT Mekar Indah yang berhasil dicapai dalam program pemberdayaan oleh BWI, yaitu optimalisasi lahan berhasil dicapai oleh kelompok dampingan (KWT Mekar Indah). Hal ini didukung beberapa faktor, yaitu (1) luas lahan ersedia/dimiliki, (2) jumlah tenaga kerja yang vi dimiliki, (3) motivasi untuk beraktivitas, (4) peningkatan pengetahuan dan keterampilan, dan (5) jarak yang dekat antara posisi lahan dengan rumah anggota kelompok dampingan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan, KWT Mekar Indah, BWI
Subjects: Sosiologi > Media
Divisions: Fakultas ISIP > Sosiologi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 27 Apr 2021 11:40
Last Modified: 27 Apr 2021 11:40
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/23831

Actions (login required)

View Item View Item