WIDIARSANTI, SISKA (2010) MUSEUM DESAIN GRAFIS DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA12209.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA12209.pdf Download (646kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA12209.pdf Download (771kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA12209.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab IV)
4TA12209.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) |
||
Text (Bab V)
5TA12209.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TA12209.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kota Yogyakarta merupakan kota yang tercatat dalam sejarah perkembangan desain grafis di Indonesia. Pada tanggal 26 Mei 2008 terbentuk ADGI cabang Yogyakarta yang menandai semakin maju dan berkembangnya bidang desain grafis di Yogyakarta. Saat ini, di samping fasilitas pendidikan formal juga telah menjamur berbagai lembaga pendidikan dan tempat kursus yang menawarkan bidang desain grafis. Kemajuan bidang desain grafis harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Museum Desain Grafis di Yogyakarta adalah wadah berbagai macam kegiatan desain grafis, mencakup usaha pengoleksian, penyimpanan, pengkomunikasian, dan pameran karya desain grafis yang ditujukan kepada masyarakat umum untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Desain grafis, dalam perkembangannya, telah menghasilkan karya-karya yang memiliki ciri dan style sesuai dengan keadaan dan situasi yang sedang berkembang pada saat pembuatannya. Dari beberapa style yang ada, style pop art merupakan style yang paling populer dan paling banyak diminati di Indonesia. Dari fenomena tersebut, muncul gagasan untuk menjadikan style pop art sebagai dasar dari perancangan Museum Desain Grafis di Yogyakarta. Selain style pop art, perancangan Museum Desain Grafis berhubungan dengan suasana komunikatif, edukatif, dan rekreatif yang sangat identik dengan sifat kegiatan yang diwadahi di dalam museum. Suasana komunikatif, edukatif, dan rekreatif ini diharapkan dapat mendukung kegiatan yang ada dalam di dalam museum. Transformasi style pop art ke dalam bangunan dilakukan melalui tahap menemukan karakter pop art itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan suasana komunikatif, edukatif, dan rekreatif yang ingin dimunculkan. Selanjutnya seluruh tahap tersebut diterapkan pada perancangan tampilan bangunan dan tata ruang bangunan Museum Desain Grafis di Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 21 Jun 2013 09:12 |
Last Modified: | 21 Jun 2013 09:12 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2397 |
Actions (login required)
View Item |