MULYANDARI (2021) PEMBERDAYAAN PENGRAJIN TOPENG KAYU MELALUI PROGRAM KEMITRAAN PT ANGKASA PURA I YOGYAKARTA DI DUSUN BOBUNG, DESA PUTAT, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (MULYANDARI)
15 100 5832 0.pdf Download (707kB) | Preview |
|
|
Text
15 100 5832 1.pdf Download (373kB) | Preview |
|
|
Text
15 100 5832 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
15 100 5832 3.pdf Restricted to Registered users only Download (588kB) |
||
|
Text
15 100 5832 4.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
PT Angkasa Pura I Yogyakarta merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan transportasi udara dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Terkait dengan kebijakan perusahaan yang mengharuskan fokus terhadap salah satu daerah di setiap kota, maka PT Angkasa Pura I Yogyakarta memilih Dusun Bobung untuk menjadi desa binaan secara kontinu dikarenakan Dusun Bobung memiliki potensi kerajinan yang dapat dikembangkan dan PT Angkasa Pura I Yogyakarta memiliki tujuan untuk memajukan ekonomi pengrajin yang ada di dusun tersebut. Maka rumusan masalah penelitian ini yaitu (1) Bagaimana proses pemberdayaan melalui Program Kemitraan PT Angkasa Pura I Yogyakarta pada pengrajin topeng kayu di dusun Bobung dan (2) Apa saja hasil yang diperoleh pengrajin setelah mengikuti pemberdayaan melalui Program Kemitraan PT Angkasa Pura I Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Melalui wawancara dan observasi yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa proses pemberdayaan dilakukan melalui 5 tahap, yaitu: (1) Awal mula PT Angkasa Pura I Yogyakarta datang ke Bobung; (2) Pengajuan permohonan secara tertulis; (3) Peran para pihak: Seleksi administrasi dan survei lokasi; (4) Pencairan dana; dan (5) Pembinaan yang diperoleh pengrajin. Setiap tahap melibatkan PT Angkasa Pura I Yogyakarta dan pengrajin mitra binaan Bobung secara umum. Namun, tidak semua pengrajin mitra binaan Bobung diberdayakan dengan baik atau dilibatkan, contohnya pada bagian pemasaran. Lima dari sepuluh tidak dilibatkan dalam pemasaran. Hasil yang diperoleh pengrajin setelah mengikuti pemberdayaan ada 5 perubahan, yaitu: (1) Peningkatan jumlah modal usaha; (2) kecenderungan peningkatan omzet; (3) Kepemilikan aset; (4) Bantuan pemasaran hasil produksi belum merata.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Pemberdayaan, Program Kemitraan, Pengrajin Topeng Kayu |
Subjects: | Sosiologi > Business |
Divisions: | Fakultas ISIP > Sosiologi |
Depositing User: | Editor 2 uajy |
Date Deposited: | 19 Nov 2021 10:54 |
Last Modified: | 19 Nov 2021 10:54 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/25373 |
Actions (login required)
View Item |