REPRESENTASI EKSPLOITASI SATWA DALAM POSTER “THE SHOW MUSN’T GO ON” (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)

THE, DAVID CHRISTIAN (2022) REPRESENTASI EKSPLOITASI SATWA DALAM POSTER “THE SHOW MUSN’T GO ON” (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce). S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
160906159 0.pdf

Download (860kB) | Preview
[img]
Preview
Text
160906159 1.pdf

Download (603kB) | Preview
[img]
Preview
Text
160906159 2.pdf

Download (325kB) | Preview
[img] Text
160906159 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (935kB)
[img]
Preview
Text
160906159 4.pdf

Download (279kB) | Preview

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversity yang membuat Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi namun ternyata, Indonesia juga masuk ke dalam daftar negara yang memiliki daftar panjang satwa yang terancam punah. Hal tersebut tidak lepas dari isu mengenai kesejahteraan satwa atau animal welfare yang juga sudah diatur dalam Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2009 dan adanya regulasi untuk melindungi satwa yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990. Regulasi yang dibuat ternyata tidak sesuai dengan pelaksanaannya, karena masih banyak ditemukan eksploitasi pada satwa, salah satunya adalah kehadiran bisnis sirkus di Indonesia. Isu mengenai eksploitasi satwa tidak hanya terjadi di Indonesia, namun sudah menjadi isu global yang juga terjadi di beberapa negara. Italia merupakan salah satunya, membuat organisasi yang memperjuangkan hak satwa yaitu Lega Anti Vivisezione (LAV) membuat kampanye dalam bentuk poster yang berisi pesan untuk mendukung sirkus tanpa satwa. Poster tersebut mengusung tema “The Show Musn’t Go On”. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis representasi eksploitasi pada satwa melalui tanda yang muncul pada poster “The Show Musn’t Go On”. Penelitian ini menggunakan poster “The Show Musn’t Go On” sebagai objek penelitian dan telah ditelaah lebih lanjut dengan menganalisis tanda-tanda yang muncul pada poster. Tanda-tanda tersebut kemudian dibedah dengan menggunakan teori semiotika yaitu segitiga triadik yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce. Hasil pemaknaan dengan segitiga triadik tersebut kemudian dikategorikan berdasarkan bentuk ketidaksejahteraan pada satwa yang dikenal dengan konsep “The Five Freedoms” yang kemudian juga dikaitkan dengan realitas yang sebenarnya terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa poster “The Show Musn’t Go On” menyampaikan pesan untuk tidak menggunakan satwa dalam sirkus melalui tanda-tanda eksploitasi satwa yang digambarkan di dalamnya yang melanggar semua poin kesejahteraan satwa menurut konsep “The Five Freedoms”. Penggunaan harimau yang seakan sebagai boneka marionette yang dipertunjukan dan dapat dikendalikan menggambarkan bahwa harimau kerap digunakan dalam sirkus satwa dan mendapatkan berbagai macam eksploitasi. Lebih lanjut, poster “The Show Musn’t Go On” merupaka kritik dari organisasi LAV yang dengan keras menentang penggunaan satwa dalam sirkus atau lebih luas menentang pelanggaran hak asasi atas satwa atau kesejahteraan satwa.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Eksploitasi Satwa, Hak Asasi Hewan, Semiotika, Poster
Subjects: Komunikasi > Kajian Media
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor 6 uajy
Date Deposited: 13 May 2022 11:32
Last Modified: 13 May 2022 11:32
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/26767

Actions (login required)

View Item View Item