HENDARSI, MARGARETA MEGA (2022) KENDALA KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN PASAR BANTENGAN KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, DIY. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (MARGARETA MEGA HENDARSI)
171006259 0.pdf Download (790kB) | Preview |
|
|
Text
171006259 1.pdf Download (381kB) | Preview |
|
|
Text
171006259 2.pdf Download (395kB) | Preview |
|
Text
171006259 3.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) |
||
|
Text
171006259 4.pdf Download (707kB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi kendala bagi PKL di kawasan pasar bantengan sehingga mereka menolak untuk ikut serta dalam kepesertaan program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan dan apa saja upaya BPJS Ketenagakerjaan untuk menarik minat para PKL di kawasan pasar bantengan agar mau menjadi peserta program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Penelitian ini menggunakan teori Guys Standing tentang jaminan sosial yang memberikan jaminan pembiayaan pada saat terjadi resiko yang tidak terduga seperti resiko penyakit seumur hidup, bersalin, masa tua, kecelakaan saat bekerja, pengangguran, cacat, dan kematian. Dari sekian banyak resiko dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 resiko yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa kendala kepesertaan dari PKL, Kendala PKL yang pertama adalah PKL belum mengenal JKK dan JKM, sehingga PKL tidak mengerti cara mendaftar kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan pembayaran klaim dari BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta. Bahkan PKL salah memahami bahwa BPJS Ketenagakerjaan hanya untuk karyawan di perusahaan besar bukan untuk PKL sebagai pekerja mandiri. Kendala kedua adalah PKL lebih memilih asuransi lain dibandingkan BPJS Ketenagakerjaan. Kendala ketiga yaitu PKL tidak percaya kepada BPJS Ketenagakerjaan akibat berita tentang BPJS Ketenagakerjaan korupsi dan banyak klaim yang belum dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan. Kendala keempat adalah PKL kesulitan membayar iuran yang dianggap kemahalan karena saat ini PKL mengalami penurunan pendapatan akibat Pandemi COVID-19. Selain itu PKL takut untuk membayar banyak iuran yang justru akan menjadi beban. Kendala PKL di Pasar Bantengan untuk ikut kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan muncul karena upaya yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan adalah upaya umum untuk semua tenaga kerja, bukan upaya khusus untuk PKL di Pasar Bantengan. Upaya yang sudah dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan selama ini adalah, pertama melakukan promo relaksasi iuran, upaya kedua membangun kepercayaan dengan mempermudah pembayaran klaim dan pendaftaran baik secara online maupun offline. Upaya yang ketiga adalah sosialisasi tentang program BPJS Ketenagakerjaan kepada PKL melalui media sosial. Upaya keempat menyelengarakan Paritrana Award dan terakhir BPJS Ketenagakerjaan membuat program Perisai. Namun, BPJS Ketenagakerjaan tidak maksimal dalam melakukan upaya-upaya tersebut serta belum tepat sasaran ke PKL di Pasar Bantengan. Jadi PKL sampai saat ini belum mengikuti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan karena PKL kendala-kendala tersebut dan BPJS Ketenagakerjaan belum pernah melakukan upaya yang langsung ditujukan kepada para PKL di Pasar Bantengan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kendala Kepesertaan, PKL, BPJS Ketenagakerjaan, Program Jaminan Sosial |
Subjects: | Sosiologi > Business |
Divisions: | Fakultas ISIP > Sosiologi |
Depositing User: | Editor 6 uajy |
Date Deposited: | 20 May 2022 14:05 |
Last Modified: | 20 May 2022 14:05 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/26881 |
Actions (login required)
View Item |