Wahyuni, Made Putri (2021) ANALISIS SUBSIDI TRANSPORTASI MASAL TRANS SARBAGITA MELALUI BIAYA OPRASIONAL KENDARAAN (BOK). S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Made Putri Wahyuni)
150215859_Bab 0.pdf Download (964kB) | Preview |
|
|
Text
150215859_Bab 1.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text
150215859_Bab 2.pdf Download (400kB) | Preview |
|
|
Text
150215859_Bab 3.pdf Download (634kB) | Preview |
|
Text
150215859_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (412kB) |
||
Text
150215859_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
150215859_Bab 6.pdf Download (163kB) | Preview |
Abstract
Menyikapi permasalahan kemacetan pada kawasan Metropolitan Sarbagita (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan), Dinas Perhubungan Provinsi Bali meluncurkan Trans Sarbagita di awal tahun 2011 untuk membantu memecahkan masalah kemacetan secara strategis. Tujuannya tidak semata-mata berorientasi mencari keuntungan (profit) namun untuk melayani kepentingan masyarakat (public service). Dalam hal ini bagi jasa pelayanan angkutan umum harus ada kebijakan subsidi, baik subsidi dari pemerintah (subsidi langusng) maupun subsidi silang melalui kebijakan tarif, Warpani (2002). Idealnya, jenis subsidi yang digunakan sebaiknya tidak menghabiskan banyak dana Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta mudah dalam proses penerapannya. Maka dari itu penulis ingin melakukan analisis, untuk mengetahui jenis subsidi apa yang bisa dipilih Trans Sarbagita dalam biaya yang lebih rendah diantara mekanisme subsisi penuh, subsidi BBM dan subsidi selisih biaya. Metode analisis yang dilakuan adalah dengan analisis deskriptif dan kuantitatif. Data primer didapat melalui survey lapangan berupa frekuensi perjalanan, lama headway dan data tambahan melalui wawancara langsung. Data sekunder berupa jumlah penumpang, jarak trayek, kapasitas bus dan kecepatan tempuh didapat dari Dinas Perhubungan Provinsi Bali. Data yang didapat kemudian diolah dengan perhitungan Biaya Oprasional Kendaraan (BOK) sesuai pedoman Direktur Jenderal Perhubungan Darat 687/2002. Subsidi dihitung berdasarkan selisih biaya pendapatan dengan biaya oprasional. Subsidi pembanding menggunakan BOK subsidi BBM dan BOK subsidi penuh. Dari hasil penelitian didapat biaya oprasional kendaraan untuk koridor I BOK penuh Rp. 7.116,92/bus-km BOK subsidi BBM Rp. 6.715,30 dan untuk koridor II BOK penuh Rp. 6.775,53, BOK subsidi BBM Rp. 6.318,24. Besaran subsidi pada tahun 2018 untuk koridor I subsidi BBM Rp. 1,055,968,219.77 /tahun, subsidi penuh Rp. 1,119,121,159.77 /tahun, subsidi selisih biaya Rp. 628,919,159.77 dan koridor II subsidi BBM Rp. 1,090,123,900.87 /tahun subsidi penuh Rp. 1,169,023,480.87 /tahun, subsidi selisih biaya Rp. 593,055,980.87. Maka mekanisme subsidi BOK selisih oprasional mempunyai kecendrungan untuk diterapkan pada bus Trans Sarbagita, karena pemerintah menanggung biaya yang lebih rendah dari skema pembiayaan yang lain.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Trans Sarbagita, Analisis Subsidi |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 03 Oct 2022 11:52 |
Last Modified: | 13 Oct 2022 11:30 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/27545 |
Actions (login required)
View Item |