KOMUNIKASI DIALOGIS SEBAGAI EKSPRESI PENDIDIKAN PEMERDEKAAN YB MANGUNWIJAYA (STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR EKSPERIMENTAL MANGUNAN

ANTONY, RIAN (2022) KOMUNIKASI DIALOGIS SEBAGAI EKSPRESI PENDIDIKAN PEMERDEKAAN YB MANGUNWIJAYA (STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR EKSPERIMENTAL MANGUNAN. S2 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Rian Antony)
205503318 0.pdf

Download (586kB) | Preview
[img]
Preview
Text
205503318-1.pdf

Download (228kB) | Preview
[img]
Preview
Text
205503318-2.pdf

Download (507kB) | Preview
[img] Text
205503318-3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (721kB)
[img] Text
205503318-4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (790kB)
[img]
Preview
Text
205503318-5.pdf

Download (234kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan komunikasi dialogis dalam proses pembelajaran bersama untuk mencapai tujuan pendidikan yang memerdekakan. Menerapkan pendekatan studi kasus, penelitian ini mengeksplorasi implementasi komunikasi dialogis YB Mangunwijaya antara guru dan mitra didik dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar Eksperimental Mangunan, Yogyakarta, Indonesia. Menggunakan wawancara mendalam dengan guru dan mitra serta mengkombinasikan dengan observasi dari luar, peneliti mengumpulkan data-data penelitian. Terdapat lima temuan penting dalam penelitian ini. Pertama, komunikasi pendidikan yang memerdekakan dipahami sebagai praktik komunikasi yang terjadi dalam pendidikan. Di mana komunikasi dipahami sebagai sesuatu yang penting dalam membangun suasana yang menyenangkan agar dapat menumbuhkan interaksi dan memerdekakan mitra didik dalam proses pembelajaran bersama. Kedua, pola komunikasi dialogis dalam pendidikan dipahami sebagai kebiasaan atau budaya belajar yang menumbuhkan keterlibatan dalam komunikasi dialogis. Keterlibatan dimulai dari proses pemetaan awal, kemudian dilanjutkan melalui pembelajaran khas dan belajar dari masyarakat. Ketiga, guru dan mitra didik memiliki peran yang berbeda dalam komunikasi dialogis. Guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi dan bidan yang menolong mitra didik dalam proses pembelajaran. Sedangkan mitra didik berperan sebagai subjek pemelajar yang aktif dan partisipatif dalam proses pembelajaran. Keempat, relasi guru dan mitra didik dalam komunikasi dialogis terjadi melalui relasi yang ajrih asih yaitu relasi yang saling menghargai dan menghormati. Selain itu, relasi juga dipahami sebagai sikap kesetaraan yang diwujudkan dengan proses belajar dan bermain bersama dalam proses pembelajaran. Kelima, terdapat berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang menjadi tantangan dalam menerapkan komunikasi dialogis. Faktor internal berupa ketidakmauan guru untuk terus menerus. Sedangkan faktor eksternal terjadi karena masih adanya sistem pendidikan yang membebankan dan memaksa guru. Selain itu, faktor eksternal juga terjadi karena perilaku beberapa orang tua yang masih berorientasi pada hasil. Penelitian ini menyarankan agar penelitian selanjutnya berfokus untuk memeriksa potensi konsekuensi negatif dari komunikasi dialogis.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: komunikasi pendidikan, komunikasi dialogis, YB Mangunwijaya, memerdekakan,
Subjects: Magister Ilmu Komunikasi > Manajemen Komunikasi Publik
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Ilmu Komunikasi
Depositing User: Editor 5 uajy
Date Deposited: 18 Nov 2022 13:57
Last Modified: 18 Nov 2022 13:57
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/27985

Actions (login required)

View Item View Item