RESEARCH INTERIOR RUANG TERAPI OKUPASI BAGI ODGJ DENGAN PENDEKATAN NEUROARSITEKTUR

Watuseke, Brigitha Priskila (2022) RESEARCH INTERIOR RUANG TERAPI OKUPASI BAGI ODGJ DENGAN PENDEKATAN NEUROARSITEKTUR. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Brigitha Priskila Watuseke)
180117356_Bab 0.pdf

Download (417kB) | Preview
[img]
Preview
Text
180117356_Bab 1.pdf

Download (141kB) | Preview
[img]
Preview
Text
180117356_Bab 2.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
180117356_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (237kB)
[img] Text
180117356_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (404kB)
[img]
Preview
Text
180117356_Bab 5.pdf

Download (554kB) | Preview

Abstract

rang dengan gangguan jiwa atau yang disingkat dengan ODGJ adalah orang yang sedang mengalami suatu gangguan akan perilaku, perasaan maupun pikiran sehingga terjadi gejala-gejala yang menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam melakukan aktivitas seperti biasanya. Dilansir data dari WHO, Gangguan jiwa merupakan salah satu beban penyakit yang memiliki persentase YLDs (hidup dengan kondisi disabilitas) paling tinggi dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya. Orang dengan gangguan jiwa sangat sulit untuk mendapatkan kenyamanan seperti orang normal pada umumnya. Mereka memiliki sedikit sekali kemungkinan untuk sembuh total, tetapi bisa diusahakan untuk pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa. Proses pemulihan pada orang gangguan jiwa dilakukan dengan memberi obat dan rehabilitasi. Dalam rehabilitasi, ada banyak kegiatan yang dilakukan, salah satunya terapi okupasi. Terapi ini dilakukan agar mereka dapat melakukan kegiatan sehari-hari layaknya orang normal, sehingga tidak terjadi penurunan struktur otak. Lingkungan tentunya sangat berpengaruh terhadap kegiatan terapi okupasi. Hasil riset para ahli menunjukkan, bahwa lingkungan seperti interior ruang dapat memberi dampak bagi otak, sehingga berpengaruh pada aktivitas, bahkan bagi memori manusia. Ilmu ini disebut juga dengan Neuroarsitektur. Terbatasnya interior ruang rehabilitasi dapat berpengaruh terhadap proses terapi bagi pasien gangguan jiwa, sehingga mengharuskan ruang terapi okupasi dikembangkan dengan memperhatikan ergonomi ruang dan mempertimbangkan visual, termal, audial, tekstur, maupun aroma. Dengan memperhatikan kriteria ruang berdasarkan haltersebut, dapat menambah kualitas hidup ODGJ dan mendukung proses pemulihan mereka.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Interior, ODGJ, Rehabilitasi, Terapi Okupasi, Neuroarsitektur
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 29 Nov 2022 13:48
Last Modified: 29 Nov 2022 13:48
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28103

Actions (login required)

View Item View Item