ANALISIS SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Jalan HOS Cokroaminoto – Jalan Wiratama - Jalan Saudagaran, Yogyakarta

Chrisye, Arnoldy Nur (2020) ANALISIS SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Jalan HOS Cokroaminoto – Jalan Wiratama - Jalan Saudagaran, Yogyakarta. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Arnoldy Nur Chrisye)
160216320 0.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
160216320-1.pdf

Download (702kB) | Preview
[img]
Preview
Text
160216320-2.pdf

Download (263kB) | Preview
[img]
Preview
Text
160216320-3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
160216320-4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (389kB)
[img] Text
160216320-5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
160216320-6.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Persimpangan Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Wiratama dan Jalan Saudagaran ini merupakan persimpangan empat tak bersinyal. Persimpangan ini berada pada daerah pertokoan, rumah sakit, dan sekolah dengan hambatan samping sedang. Terdapat perbedaan lebar lengan simpang yang cukup signifikan, kondisi tersebut menyebabkan kepadatan arus lalu lintas pada persimpangan Jalan HOS Cokroaminoto. Penelitian dilaksanakan selama 3 hari, yaitu Senin 02 Maret 2020, Rabu 04 Maret 2020, dan Sabtu 07 Maret 2020, pagi pukul 06.00-08.00 WIB, siang pukul 11.00-13.00 WIB, dan sore pukul 16.00-18.00 WIB. Untuk mencari jam puncak diambil jumlah arus kendaraan tertinggi selama tiga hari tersebut. Data yang diambil adalah jumlah arus kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, jumlah hambatan samping, lebar jalan, dan jumlah penduduk. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan MKJI 1997. Hasil analisis menunjukan bahwa kondisi saat ini simpang Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Wiratama dan Jalan Saudagaran memiliki kapasitas, C = 3119,226 smp/jam, derajat kejenuhan, DS = 0,976, tundaan simpang, D = 18,023 det/smp, peluang antrean 38 – 76 %. Oleh hal tersebut maka persimpangan Jalan HOS Cokroaminoto saat ini tidak mampu melayani arus kendaraan yang keluar masuk simpang, hal ini ditunjukan dengan nilai 0,976 > 0,75. Perbaikan untuk memberikan kelancaran arus lalu lintas yang keluar masuk pada simpang dapat dilakukan dengan pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) menggunakan tiga fase dan waktu siklus (c) sebesar 96 detik serta perubahan geometrik pada pendekat barat menjadi 4 meter sehingga diperoleh DS= 0,689 Hasil analisis di atas telah memenuhi MKJI (1997).

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Simpang, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, antrean, APILL
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 5 uajy
Date Deposited: 06 Jan 2023 09:14
Last Modified: 06 Jan 2023 09:14
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28202

Actions (login required)

View Item View Item