PUSAT KULINER DAN GASTRONOMI DI UBUD, GIANYAR

Candra, Handrean (2020) PUSAT KULINER DAN GASTRONOMI DI UBUD, GIANYAR. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Handrean Candra)
160116421_Bab 0.pdf

Download (520kB) | Preview
[img]
Preview
Text
160116421_Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
160116421_Bab 2.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
160116421_Bab 3.pdf

Download (686kB) | Preview
[img] Text
160116421_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
160116421_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
160116421_Bab 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Bali menempati peringkat pertama sebagai tempat wisata dengan jumlah pengunjung teramai. Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan merupakan 3 kabupaten yang paling dikenal wisatawan. Ketiga Kabupaten tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya Kabupaten Badung dikenal dengan keindahan pantai dan kehidupan malamnya. Kabupaten Tabanan dikenal dengan keanekaragaman pemandangan alammnya, dan Kabupaten Gianyar yang dikelan dengan budaya dan keseniannya. Kecamatan Ubud yang terletak di Kabupaten Gianyar ditetapkan sebagai destinasi gastronomi (ilmu tata boga) pertama di dunia oleh UNWTO (United Nation World Tourism Organization). Selain itu, jumlah restoran di Kabupaten Gianyar terus meningkat. Kondisi tersebut membuktikan bahwa wisata kuliner di Kabupaten Gianyar banyak diminati oleh wisatawan. Banyaknya wisatawan yang datang dikhawatirkan akan membawa perubahan pada keaslian cita rasa Tradisional Bali. Ketimpangan ekonomi juga dapat terjadi karena wisatawan biasanya hanya mengunjungi tempat makan yang ternama saja. Melihat kondisi generasi muda yang serba digital, cita rasa Tradisional Bali dapat mengalami kepunahan. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah Pusat Kuliner dan Gastronomi yang tidak hanya menjadi obyek wisata “one stop eating” pertama di Ubud, tetapi juga dapat mengedukasi generasi muda serta melestarikan cita rasa Tradisional Bali. Melihat tujuan-tujuan yang sudah dipaparkan di atas, rancangan dengan konsep rekreatif dan edukatif dirasa paling tepat. Rekreatif berarti pengunjung yang datang akan mengalami kegembiraan serta penyegaran kembali badan dan pikiran. Edukatif berarti suasana ruang yang terbentuk dapat membantu pengunjung dalam menerima informasi. Bali memiliki kebudayaan dan regulasi sebagai ciri khas Arsitektur Bali. Oleh sebab itu rancangan ini akan menggunakan pendekatan desain Tri Angga yang merupakan Peraturan Bupati No 46 tahun 2017. Filosofi tersebut akan diaplikasikan pada fasad bangunan dan tata ruang Pusat Kuliner dan Gastronomi.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Pusat Kuliner, Gastronomi, Rekreatif, Edukatif, Arsitektur Tradisional Bali, Filosofi Tri Angga.
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 04 May 2023 20:16
Last Modified: 04 May 2023 20:16
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28904

Actions (login required)

View Item View Item