BUNARDI, SANDY (2009) PUSDIKLAT KEBUDAYAAN CHINA DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA11585.pdf Download (236kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA11585.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA11585.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA11585.pdf Restricted to Registered users only Download (529kB) |
||
|
Text (Bab IV)
4TA11585.pdf Download (16MB) | Preview |
Abstract
Pusdiklat Kebudayaan China adalah sebuah wadah yang diperuntukkan untuk kegiatan belajar-mengajar dan latih-melatih Kebudayaan China yang dikemas dalam college ‘Feng Shui’ (program S1) dan pelatihan (kursus) bidang-bidang tertentu seperti strategi bisnis, ketrampilan memasak (Chinese food), seni bela diri ‘Kungfu’, pengobatan tradisional (akupunktur), serta budaya dan sastra mandarin. Ditambah fasilitas pendukung lainnya yaitu Pecinan dan restoran yang lebih bersifat komersil untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya Yogyakarta yang masih tergolong konsumtif. Ketiga ruang makro ini kemudian dikaitkan dengan filosofi China yang menyatakan bahwa harmoni harus senantiasa terjaga baik itu di alam luar (langit dan bumi) maupun di alam dalam (diri sendiri), ketiga komponen ini harus saling mencapai keselarasan satu sama lain. Ruang Komersil dengan Fungsi Pecinan dan Restoran masuk di dalam zona bumi yang penuh hiruk pikuk, berisi manusia yang saling berinteraksi dalam menjalankan aktivitas di dalamnya. Ruang Pelatihan masuk di dalam zona naga, menjadi ruang transisi menuju tujuan terakhir yaitu Ruang Pendidikan (Feng Shui), di dalam ruang pendidikan ini juga terdapat fasilitas penunjang seperti audiovisual, perpustakaan, cafetaria, ruang galeri, dan lain-lain. Mencapai kondisi seimbang menjadi tujuan akhir dari konsep yang ditawarkan, yaitu harmoni dan adaptatif. Bahwa untuk mencapai harmoni, manusia harus belajar menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan sekitar. Proses inilah yang kemudian digunakan sebagai pendekatan perancangan. Langit – Manusia – Bumi ditransformasikan melalui pengolahan tatanan ruang yang mendukung suasana belajar dan berlatih yang kondusif. Dalam ketiga ruang makro tersebut selalu dicarikan titik keseimbangannya melalui penerapan filosofi China yang lebih banyak berbicara mengenai konfigurasi ruang, tata letak, bentuk bangunan, warna, material, dan ornamen.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 11 Jul 2013 08:59 |
Last Modified: | 11 Jul 2013 08:59 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2956 |
Actions (login required)
View Item |