Dwikarini, Sekar Wangi (2021) PUSAT KESENIAN YANG BERKELANJUTAN DENGAN PENERAPAN BIOPHILIC DESIGN DI KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Sekar Wangi Dwikarini)
170116771_Bab 0.pdf Download (424kB) | Preview |
|
|
Text
170116771_Bab 1.pdf Download (496kB) | Preview |
|
|
Text
170116771_Bab 2.pdf Download (770kB) | Preview |
|
Text
170116771_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB) |
||
Text
170116771_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
170116771_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
170116771_Bab 6.pdf Download (812kB) | Preview |
Abstract
Pariwisata berkelanjutan merupakan perancangan pariwisata yang dapat menjawab kebutuhan pengunjung, komunitas tuan rumah, industri (pariwisata), dan lingkungan dengan tetap memperhitungkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan pada saat ini dan yang akan datang. Pariwisata berkelanjutan yang dirancang dengan optimal akan ikut serta dalam mendorong pelestarian budaya dan masyarakat, pengurangan kemiskinan, pembangunan pedesaan, kesetaraan gender, perlindungan lingkungan, serta mitigasi perubahan iklim. Menanggapi program Sustainable Tourism for Development (STDev) yang dijalankan oleh Kementerian Pariwisata, pusat kesenian dirancang sebagai jawaban dari pariwasata berkelanjutan yang berbasis budaya, masyarakat, dan lingkungan. Pusat kesenian dirancang dengan menekankan keselarasan seni dan alam dalam sebuah karya arsitektur. Keselarasan dengan alam dicapai melalui pendekatan biophilic design. Menurut Browning, Ryan, dan Clancy (2014), biophilic design merupakan perancangan desain yang mampu membina hubungan positif antara manusia dengan alam untuk meningkatkan kesejakteraan hidup manusia baik secara fisik maupun secara mental. Dalam 14 Patterns of Biophilic Design yang dikeluarkan oleh Terrapin Bright Green, biophilic design dijabarkan ke dalam tiga kategori besar, yakni: nature in the space, nature analogues, dan nature of the space. Pusat Kesenian Kulon Progo yang berkelajutan menerapkan pendekatan biophilic design dengan fokus pada kategori nature in the space. Penerapan biophilic design dengan fokus nature in the space dilakukan melalui pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar yang berhubungan visual dan non-viusal secara langsung dengan alam. Pusat Kesenian Kulon Progo menjadi jawaban dari pariwisata berkelanjutan berbasis budaya, masyarakat, dan lingkungan. Berbasis budaya terwujud dengan ruang produktif yang dapat mengembangkan kesenian di Kulon Progo. Berbasis masyarakat terwujud dengan ruang komunal yang mewadahi seniman, organisasi seni, dan masyarakat. Sedangkan, berbasis lingkungan terwujud dengan rancangan bangunan yang selaras dengan alam sekitar.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pariwisata Berkelanjutan, Pusat Kesenian, Biophilic Design, Nature in the Space |
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 13 Nov 2023 19:54 |
Last Modified: | 13 Nov 2023 19:54 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/30444 |
Actions (login required)
View Item |