STUDI PELAKSANAAN PROYEK METROLINK WAREHOUSE 4 PT TATAMULIA NUSANTARA INDAH

Rahmadani, Salsa Risky (2023) STUDI PELAKSANAAN PROYEK METROLINK WAREHOUSE 4 PT TATAMULIA NUSANTARA INDAH. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img] Text (Salsa Risky Rahmadani)
_190217585_Bab 0.pdf

Download (481kB)
[img] Text
_190217585_Bab 1.pdf

Download (187kB)
[img] Text
_190217585_Bab 2.pdf

Download (1MB)
[img] Text
_190217585_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (347kB)
[img] Text
_190217585_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
_190217585_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (677kB)
[img] Text
_190217585_Bab 6.pdf

Download (2MB)

Abstract

Pembahasan laporan ini membahas 3 topik pembahasan, yang pertama yaitu terkait metode perhitungan kebutuhan besi pelat lantai 1 Poyek Metrolink Warehouse 4 karena material besi yang digunakan pada Proyek Metrolink Warehouse 4 memiliki kuantitas yang cukup banyak, sehingga kebutuhannya harus diperhitungan dengan teliti agar mendapatkan biaya yang optimal dan hasil waste besi yang kecil. Untuk memperhitungkannya dapat menggunakan Metode Bar Bending Schedule. Metode Bar Bending Schedule merupakan perhitungan kebutuhan besi dengan informasi detail besi yang digunakan. Hasil dari perhitungan didapatkan besi yang digunakan untuk pelat Lantai 1 yaitu Tulangan Utama Arah X sebesar 99.759,91 kg, Tulangan Utama Arah Y sebesar 102.921,98 kg, dan Tulangan Extra Pelat sebesar 29.974,23. Kemudian besi yang dipesan untuk Tulangan Utama Arah X sebesar 107.660,06 kg, Tulangan Utama Arah Y sebesar 104.859,47 kg, dan Tulangan Extra Pelat sebesar 32.699,16. Sedangkan untuk hasil waste besi yang dihasilkan yaitu ada tulangan utama arah X sebesar 7,92 % kg, tulangan utama arah Y sebesar 1,88 %, dan Tulangan Extra Pelat sebesar 9,09 %. Topik pembahasan yang kedua yaitu terkait balok prestress karena Proyek Metrolink Warehouse 4 memiliki pekerjaan balok prestress. Balok prestress digunakan jika balok yang ada di lapangan memiliki bentang yang cukup panjang, karena balok prestress memiliki keunggulan yaitu tidak mudah retak dan elastis. Dalam pembahasan ini membahas As Built Method of Post Tension Prestress Beam yang isinya membahas Metode Post Tension Prestress Beam secara aktual di lapangan yang ditinjau dari balok prestress B611. Metode Post-tension Prestress Beam yaitu dimana penarikkan baja dilakukan sesudah balok dicor dan mencapai kekuatan beton sebesar 80% dari f’c 32 MPa. Kemudian pembahasan ini membahas bagaimana cara menentukan jumlah tekanan yang dibutuhkan oleh satu tendon dan menghitung deviasi elongation untuk mengetahi tendon elongation di lapangan memenuhi syarat dengan tendon elongation rencana atau tidak. Melalui perhitungan menentukan jumlah tekanan yang dibutuhkan untuk menarik 1 tendon balok prestress B611 didapatkan hasil sebesar 6918 psi. Kemudian untuk syarat deviasi elongation adalah ±7% dari tendon elongation rencana. Dari hasil perhitungan deviasi elongation Perhitungan deviasi elongation mendapatkan hasil 129,75 mm, sedangkan rencana tendon elongation sebesar 127,3 mm. selisih deviasi elongation aktual dengan rencana hanya berbeda 1,92 % yang artinya masih memenuhi syarat deviasi elongation menurut American Concrete Institue 318-14 tahun 2014 yaitu ± 7%. Topik pembahasan yang ketiga yaitu terkait mini schedule pekerjaan hebel lantai 1 dan lantai 1 mezzanine. Pekerjaan hebel terdiri dari pekerjaan hebel, plesteran, dan acian. Mini Schedule Hebel merupakan jadwal pelaksanaan kegiatan pekerjaan hebel meliputi dari pemasangan hebel, plesteran, dan acian. Dari masing-masing lantai memiliki durasi pekerjaan hebel 30 hari. Kemudian di pembahasan ini membuat Analisis Harga Satuan Pekerja (AHSP) menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022. Dari hasil analisis harga satuan pekerjaan hebel per m² yaitu Rp 156.900, Hasil analisis harga satuan pekerjaan plesteran per m² yaitu Rp 49.330, dan Hasil analisis harga satuan pekerjaan acian per m² yaitu Rp 36.375. Dari hasil analisis harga satuan pekerjaan tersebut ditemukan jumlah progres bobot pekerjaan sebesar 44% dan jumlah biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 316.264.455 sampai tanggal 09 Desember 2022 terhadap bobot dan total biaya Lantai 1 dan Lantai 1 Mezzanine.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: metode bar bending schedule, balok prestress, harga
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 05 Feb 2024 20:19
Last Modified: 05 Feb 2024 20:19
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/30944

Actions (login required)

View Item View Item