TUGAS AKHIR PERANCANGAN INFRASTRUKTUR GEDUNG PANTI REHABILITASI NARKOBA BANTUL (Studi Kasus: Keairan, Transportasi, dan Manajemen Konstruksi)

Dharmasaka, I Gede Subandha and Paramantha, Mikhael Raja and Soni, Fransiskus Valeriano Ama (2022) TUGAS AKHIR PERANCANGAN INFRASTRUKTUR GEDUNG PANTI REHABILITASI NARKOBA BANTUL (Studi Kasus: Keairan, Transportasi, dan Manajemen Konstruksi). S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img] Text (I Gede Subandha Dharmasaka, Mikhael Raja Paramantha danFransiskus Valeriano A. S)
180217359 180217532 180217489_Bab 0.pdf

Download (765kB)
[img] Text
180217359 180217532 180217489_Bab 1.pdf

Download (367kB)
[img] Text
180217359 180217532 180217489_Bab 2.pdf

Download (2MB)
[img] Text
180217359 180217532 180217489_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
180217359 180217532 180217489_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (837kB)
[img] Text
180217359 180217532 180217489_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (22MB)

Abstract

i ABSTRAK Proyek Pembangunan Panti Rehabilitasi Narkoba terdiri dari pembangunan 4 jenis bangunan, yaitu Gedung Utama, Bangunan Servis, Mushola, dan Pos Satpam. Proyek Panti Rehabilitasi Narkoba ini terletak di Kabupaten Bantul dengan luas tapak 10.270 m2 . Untuk merancang Panti Rehabilitasi Narkoba diperlukan 3 tahapan perancangan, yaitu perancangan keairan, transportasi dan manajemen konstruksi. Ketiga tahapan tersebut memliki keterikatan sehingga setiap tahapan perancangan mempengaruhi aspek perancangan lainnya.Perancangan ini menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia dalam perancangannya agar perancangan dan pembangunannya dapat dilaksanakan secara efisien. Pada tahap perancangan keairan terdapat perancangan pemipaan air bersih, air kotor dan perancangan drainase. Pada perancangan pemipaan air bersih panti rehabilitasi narkoba digunakan sistem tangki bawah dan sistem tangki atas. Pada langkah awal, kebutuhan air bersih dihitung terlebih dahulu dengan metode luasan efektif, lalu dilanjutkan pada hitungan kpaasitas tangki bawah dan kapasitas tangki atas. Setelah menyelesaikan perhitungan tersebut dapat dilanjutkan dengan menggambar isometri pipa yang menghubungkan tangki bawah hingga tangki atas. Langkah berikutnya dilakukan perhitungan daya pompa pada gedung agar air dapat mengalir dari tangki bawah menuju tangki atas. Hasil perhitungan menghasilkan kebutuhan daya pompa sebesar 396,4566 watt. Berikutnya dilakukan penggambaran isometri pipa air bersih yang terdapat di dalam Gedung dan dihitung nilai headloss (HL) dan headpump (HP) pada titik terjauh. Hasil perhitungan menunjukkan jika sistem pemipaan air bersih yang sudah dirancang sedemikian rupa belum mampu untuk memberikan cukup energi agar air dapat mengalir ke setiap sudut dalam bangunan. Maka dari itu dilakukan perhitungan pompa booster dengan daya 240.8243 watt pada tangki atap 1 dan dilakukan penambahan tinggi elevasi pada tangki atap 2 setinggi 0,85 m. Pada perhitungan air limbah dimulai dengan melakukan isometri pipa pada setiap alat plumbing yang memerlukan output menuju septictank. Langkah berikutnya adalah penentuan unit beban alat plumbing untuk air limbah berdasarkan SNI yang ada. Dari penentuan unit beban alat plumbing untuk air limbah tersebut dapat dilakukan perhitungan dimensi pipa air limbah dengan mengacu SNI. Pada perhitungan Septic Tank didapatkan kapasitas sebesar 108 m3/3 hari atau 36 m3/hari. Dalam perhitungan kapasitas Septic Tank, diasumsikan jumlah penghuni sebesar 300 orang dengan besaran air limbah 120 liter/orang/hari sehingga dirancang dimensi dan kapasitas Septic Tank yang dapat menampung limbah kotoran dengan mempertimbangkan lama pembusukan kotoran selama 3 hari. Dimensi dari Septic Tank dengan volume sebesar 162 m3, panjang 9 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 3 meter. Pada tahap awal perancangan drainase dilakukan perhitungan dengan menggambar Polygon Theissen kemudian dilanjutkan dengan perhitungan curah hujan di daerah sekitar proyek. Langkah berikitnya adalah melakukan pengujian terhadap hasil perhitungan dengan metode Uji Chi Kuadrat dan Smirnov-Kolmogrov. Setelah perhitungan memenuhi syarat, tahapan berikutnya adalah menghitung intensitas hujan dengan metode mononobe, kemudian dilanjutkan dengan menggambar isometri talang air serta pemipaan air hujan, menghitung dimensi talang dan pipa dan terakhir menghitung dimensi drainase. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan dimensi drainase dengan lebar 0.5 m dan kedalaman 0.6 m serta panjang saluran 155.2 m. Dalam perancangan trasnportasi terdapat perhitungan kapasitas jalan serta perhitungan kapasitas parkir. Pada tahap awal perhitungan kapasitas, dilakukan survei kendaraan terlebih dahulu di daerah sekitar proyek dengan pengamatan langsung karena tidak terdapat CCTV di daerah sekitar proyek. Hasil survei yang di dapat lalu diolah dan diperoleh jenis arus lalu lintas dengan tingkat layanan A atau biasa disebut Level of Service A. Dimana arus lalu lintas masih cukup sepi. Setelah dilakukan perhitungan pada saat proses pembangunan dan saat bangunan berdiri, Level of Service tetap berada pada Level A. Pada perancangan kapasitas parkir, dimulai dengan lahan parkir yang tersedia pada proyek, lalu dibandingkan dengan hasil analisis dari perhitungan yang mengikuti pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Departemen Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (1996). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa luas lahan parkir yang tersedia dengan luas 370 m2 lebih kecil dibandingkan dengan hasil analisis kebutuhan ruang parkir minimum dengan luas 421 m2. Maka dari itu diperlukan perluasan lahan parkir. Dalam perencanaan manajemen biaya dan waktu konstruksi hal pertama yang dilakukan adalah membuat Paket Pekerjaan atau Work Breakdown Structure (WBS). Langkah selanjutnya menghitung Bill of Quantity (BOQ) sesuai dengan WBS yang telah dikerjakan. Kemudian akan didapatlah Rancangan Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan hitungan antara BOQ dengan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Peraturan Walikota Yogyakarta 2017. Kemudian ditentukan durasi pekerjaan berdasarkan penjadwalan sumber daya manusia dan sumber daya alam, lalu kurva S dapat ditentukan. Hasil perencanaan manajemen biaya dan waktu pembangunan proyek Panti Rehabilitasi Narkoba adalah total biaya sebanyak Rp 21.986.809.189,88 atau Rp3.452.123,00 per m2 dan durasi pekerjaan selama 349 hari kerja.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Rehabilitasi, Narkoba, Drainase, Pipa Air Bersih, Rooftank, Grow Water Tank, Head Loss, Head Pump, Pompa, Pipa Air Limbah, Isometri, Talang, Pipa Air Hujan, DAS, Curah Hujan, LOS, Bangkitan, Parkir, WBS, BOQ, AHSP, RAB, Durasi, Penjadwalan, Kurva S.
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi

Sipil > Hidro
Sipil > Hidro

Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 04 Mar 2024 15:59
Last Modified: 04 Mar 2024 15:59
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31304

Actions (login required)

View Item View Item