Hambatan Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Tuli dengan Anak Dengar ( Studi Kasus Hambatan Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Tuli dengan Anak Dengar Pada Masa Pertumbuhan Kanak-Kanak Akhir)

Saputra, Chevin Fahrurozi (2024) Hambatan Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Tuli dengan Anak Dengar ( Studi Kasus Hambatan Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Tuli dengan Anak Dengar Pada Masa Pertumbuhan Kanak-Kanak Akhir). S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Chevin Fahrurozi Saputra)
190907123_Bab 0.pdf

Download (605kB) | Preview
[img]
Preview
Text
190907123_Bab 1.pdf

Download (417kB) | Preview
[img] Text
190907123_Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (260kB)
[img] Text
190907123_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (346kB)
[img]
Preview
Text
190907123_Bab 4.pdf

Download (997kB) | Preview

Abstract

Tuli merupakan istilah budaya atau cara komunikasi yang berbeda, sedangkan tuna rungu merupakan istilah medis yang menggambarkan keterbatasan sebuah fungsi, maka dari itu secara sosial orang tuli lebih nyaman dipanggil “Tuli” karena tunarungu menggambarkan sebuah kerusakan suatu fungsi. Orang Tuli di Indonesia lebih banyak memilih menggunakan BISINDO karena merupakan bahasa isyarat budaya Indonesia dan mudah dipelajari. Komunikasi yang terjadi antara orang Tuli dan orang dengar memiliki potensi yang sangat tinggi terjadinya hambatan. orang Tuli mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang dengar bukan hanya faktor Bahasa, namun juga faktor biologis karena orang Tuli tidak bisa mendengar perkataan orang dengar, sehingga orang Tuli akan mengalami tantangan berkomunikasi saat memiliki anak yang masih dalam masa pertumbuhan kanak- kanak akhir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori komunikasi interpersonal dan hambatan komunikasi untuk mengetahui hambatan komunikasi antarpribadi yang terjadi antara orang tua Tuli dengan anak dengar pada masa pertumbuhan kanak-kanak akhir. Dalam proses pengambilan data, peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi secara langsung yang dilakukan kepada dua keluarga yang berbeda. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, perbedaan budaya bahasa menjadi hambatan bagi kedua orang tua Tuli ketika menyampaikan pesan komunikasi ke anak dengar karena anak mereka belum sepenuhnya memahami bahasa isyarat. Sebaliknya anak dengar juga sulit menyampaikan pesan melalui bahasa isyarat. Selain hambatan komunikasi secara bahasa, orang tua Tuli juga menghadapi hambatan komunikasi karena sifat anak dengar mereka. Anak-anak dalam masa pertumbuhan kanak-kanak akhir berpotensi memiliki sifat menentang terutama dengan kedua orang tua mereka

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Bahasa isyarat, Hambatan komunikasi, kanak-kanak akhir, Orang tua Tuli
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 06 Jun 2024 18:16
Last Modified: 06 Jun 2024 18:16
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31782

Actions (login required)

View Item View Item