PENGARUH KELEMBAPAN TERHADAP KENYAMAN TERMAL RUANG SECARA FISIOLOGIS GEDUNG PASTORAN ST. YOHANES RASUL SOMOHITAN SLEMAN, YOGYAKARTA

Nainggolan, Mitra B.A (2024) PENGARUH KELEMBAPAN TERHADAP KENYAMAN TERMAL RUANG SECARA FISIOLOGIS GEDUNG PASTORAN ST. YOHANES RASUL SOMOHITAN SLEMAN, YOGYAKARTA. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img] Text (Mitra B.A Nainggolan)
200118216_bab 0.pdf

Download (580kB)
[img] Text
200118216_bab 1.pdf

Download (470kB)
[img] Text
200118216_bab 2.pdf

Download (633kB)
[img] Text
200118216_bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
200118216_bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (465kB)
[img] Text
200118216_bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB)
[img] Text
200118216_bab 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (876kB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis terkait tingkat kelembaban ruang gedung pastoran St.Yohanes rasul somohitan dan pengaruhnya terhadap kenyaman termal bagunan secara fisiologis.serta strategi redesain guna meningkatkan kenyaman termal di gedung pastoran st.Yohanes rasul somohitan turi, sleman Yogyakarta. Gedung pastoran ini sendiri merupakan bangunan hinian lama yang digunakan oleh pastora dan frater yang melakukan pelayanan di gereja St,yohanes rasul somohitan, kondisi banguan yang kian memprihatinkan cukup mempengaruhi kenyaman penguna didalam nya. Kelembaban yang tinggi merupakan permasalahna utama pada bangunan. berdasrkan analisi iklim kawasan turi sendiri merupakan kawasan dengan iklim kelelembaban tinggi yaitu 78,8 % sampai dengan 71,7 % perbulanya. Keberadaan sungai pada belakang site menujukat kondisi tinggkat kelembaban iklim site tertinggi yaitu 83% dan terendah yaitu 63,7%. berdasarkan standard ASHERAI 55 (2013) Kelembaban ini berada pada tingkat kenyamanan yang tidak baik bangi manusia. Berdasarkan hasil wawancara terkait kondidi banguan ini sendiri menyimpulkan bawa kodisi gedung pastoran yang lembab dan tidaknyaman, dengan beberapa ruang yang dianggap paling tidak nyaman yaitu, ruang dapaur kamar koster 1, kamar koster 2, Kamar tamu , aula dan ruang makan. Kondisi ini paling terasa saat berlanggsungnya aktivitas yang dimulai dari 08:00 sampai dengan 17:00 wib. Menurur paahli, Kelebaban merupakan suatu kondisi dimana terdapat banyak kondensasi air di atmosfer ataupu di udara yang biasanya diyatakan dalam bentuk Persen. Kelebaban sendiri dapat dikatakan tinggi apabila terdapat banyak uap air di udara (Riyadi, 2018). Uap air sendiri dapat menyebabkan sejumlah besar air masuk ke udara yang dipengaruhi oleh suhu sekitar nya (Sari, 2020). Kelembaban sendiri merupakan salah satu para meter penting yang mempengaruhi kenymanan thermal Meskipun jumlah uap air 2% dari massa banguan (Joko dan Winarno, 2019). Indeks kenyaman termal ASHERAI sendiri mrupakan tolak ukur yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kondisi termal sutu lingkungan dan sejauhmana suatu lingkungan memberikan kondisi termal bagai individu. Ideks ini sendiri yang mempertimbangkan beberapa faktor yaitu, suhu udara, kecepatan angin, kelembaban, radiasi , aktivitas dan jenis pakayan. Dalam arsitektur tropis merupakan kunci dalam erancang bangunann yang sesuai dengan kondisi iklim. strategi desanvetilasi dam pemeilihan menjadi salah satu strategi yang cukup siknifikan merubah kondisi termala banguana. Berdasarkana analaisis tingkat kelembabn ruang gedung pastoran dari hasil pengukuran yang dilakaukan padada 28 mei 2024 menunjukan tingkatkelembaban banguana yang berada diatas 60% dengan tingkat kelembaban terendah 63.7% dan tertinggi mencapai 83% berdasarkan analaisis tinngkat kelembaban pada sertiap ruang berada pada kondisi tidak nyaman berdasarkan standard (ASHERAI 55, 2013), Berdasarkan simulasi kondisi termal ruang, ruang dapur, kamar koster 1, kamar koster 2, kamar tamu, ruang aula, ruang makan berada pada kondidi termal tidakanyaman pada jam jam tertentu secara berdasarkan indeks kenyaman termala kodisi setiap ruang pada banguan yaitu, Ruang dapur; agak panans dengan nilai pmv rata rata berada di ata +1, Ruang kamar koster 1 ; agak dingin smapai dengan dingn dengan nilai pmv diatas -1, kamar koster 2; agak dingin sampai dengan dingin dengan nilai pmv ditas -1, kamar tamu; agak dingin sampai dengan dingin berada pada nilai pmv -1, aula; nertar samapi dengan agak panas dengan nilai pmv 0 samapai dengana +1,900 begitujuga dengan ruang makan berada pada kondisi termal netral sampai dengan agak hanyat dengan nilai pmv 0 sampai dengan +1,900. Secarar fisiologis kondisi pada stiap kondiis pada ruang memiliki dampak yang cukup ekstimbagi manussia maupun kesehatan penguna kondi banguana yang agak dingin samapi dengan dingin umum nya mampu menyebabkan Penurunan suhu tubuh yang menyebabakan, hipotermia, fungsi kognitif, dan mengigil. Peningkatan infeksii saluran pernapasan, Penurunan produktivitas dan kenyaman, Memper cepat pertumbuhan jamur dan lumut pada bangunan, Mengkontraksi retakan pada dinding. Kondisi iklim ruang yang agaka hangat sampai dengan pana akan menyebabkan Penurunan kinerja kognitif dan produktifvitas , Meningkatkan kelembabn relatif pada ruang, Potensi pertumbuhan jamur dan mikro organisme, Mempercepat degradasi material banguanan. Dengan kondisi ini maka perlu dilakukanya strategi redesain seperti yadilakaukan yaitu dimana dilakukanya redesain dengan penerapan strategi ventilasi dan pemilihan materil yaiyu dengan penguaan material bersifat higotermal antaralain genteng tanah liat pada atap, dinding bata merah pada dinding dan penggunaan keramik pada lantai. Kemudian penerapan sistemventilasi silang pada ruang dapur, kamar koster 2, kamar tamau,aula dan ruang dapaur. Dan penerapan sisten ventilasi bolak balik pad ruang kamar koster 1 adapun kesimpulan dari hasil simulasi ini yitu penerapan strategi ini pada banguan gedung pastoran cukup mengubah kondisi termal bangauan menjadi lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan tingkat kelembabn terendah terendah yaitu 42% dan tertinggi 62%.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Tingkat Kelembaban, konsisi termal banguan secara fisilogis, redesain untuk menyampai kenyanan termal, banguan gedung Pastoran ST.Yohanes Rasul Somohitan
Subjects: Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 18 Nov 2024 11:26
Last Modified: 18 Nov 2024 11:26
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/32907

Actions (login required)

View Item View Item