Bobby Purnomo, Bobby and Adi, Michael Wisnu (2024) PERANCANGAN PUSAT FISIOTERAPI DI JAMBI BERDASARKAN ASPEK STRUKTUR ATAS, STRUKTUR BAWAH, DAN BIAYA WAKTU. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
Text (Bobby Purnomo dan Michael Wisnu Adi)
200218165 200218206_bab 0.pdf Download (1MB) |
|
Text
200218165 200218206_bab 1.pdf Download (338kB) |
|
Text
200218165 200218206_bab 2.pdf Download (2MB) |
|
Text
200218165 200218206_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (677kB) |
|
Text
200218165 200218206_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (786kB) |
|
Text
200218165 200218206_bab 5.pdf Download (8MB) |
Abstract
usat Fisioterapi di Jambi merupakan bangunan yang bertujuan sebagai tempat bagi pasien yang ingin mengonsultasikan permasalahan otot dalam kondisi medis seperti stroke, artritis, hingga cedera patah tulang. Bangunan Pusat Fisioterapi ini berlokasi di Jambi serta memiliki luas bangunan sebesar 10.562 m2 dan memiliki tinggi sebesar 12 m yang terbagi menjadi 3 lantai. Bangunan ini dimodelkan dengan menggunakan aplikasi ETABS Ultimate 20.2.0. dan berdasar pada Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung (SNI 1726:2019), Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727:2020), Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan (SNI 2847:2019), Persyaratan Perancangan Geoteknik (SNI 8460:2017), Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, serta spesifikasi baja menggunakan Garuda Steel Specifications. Elemen struktur yang dirancang meliputi struktur atap, pelat atap, pelat lantai, struktur tangga dan pelat bordes, balok (balok induk dan balok anak), kolom (kolom utama dan kolom praktis), fondasi, serta perencanaan biaya dan waktu. Pelat atap dirancang dengan ketebalan pelat sebesar 100 mm dan digunakan tulangan D10-300 untuk tulangan lentur arah X dan Y. Sedangkan untuk pelat lantai memiliki ketebalan 130 mm dan digunakan tulangan D12-390 untuk arah X dan Y. Pusat Fisioterapi ini dirancang dengan menggunakan baja IWF 300 x 150 sebagai material dari struktur atap dengan profil BJ 37. Tegangan leleh minimum (Fy) sebesar 240 Mpa, tegangan putus minimum (Fu) sebesar 370 Mpa, dan modulus elastisitas baja sebesar 200000 Mpa. Pusat Fisioterapi ini juga dirancang dengan menggunakan tangga sejumlah 20 buah anak tangga, 6000 mm untuk lebar lantai, 3000 mm untuk lebar bordes, 200 mm untuk lebar optrede, 300 mm untuk lebar antrede, 140 mm untuk tebal pelat tangga, serta 4000 mm untuk tinggi antar lantai. Pada tangga digunakan tulangan lentur D13 – 100 dan tulangan susut D8 – 150 untuk tumpuan. Pada lapangan digunakan tulangan lentur D13 – 100 dan tulangan susut D8 – 150. Kemudian direncanakan balok bordes pada struktur tangga ini dengan dimensi 13 mm pada tumpuan dan 13 mm pada lapangan. Struktur Tangga pada bangunan Pusat Fisioterapi di Jambi direncanakan dengan fondasi yang memiliki tebal 200 mm, serta tulangan lentur D13 – 200 dan tulangan susut D8 – 150. Pada struktur balok dibedakan menjadi 2 berdasarkan fungsinya yaitu balok induk dan balok anak. Perancangan balok ini dibedakan menjadi 3 jenis dengan keterangan balok induk B1 (balok induk dengan dimensi 600 mm x 400 mm yang berada di Rooftop) dan balok anak B1 (balok anak dengan dimensi 500 mm x 350 mm yang berada di Rooftop), balok induk B2 (balok induk dengan dimensi 600 mm x 400 mm yang atasnya terdapat ruangan) dan balok anak B2 (balok anak dengan dimensi 500 mm x 350 mm yang atasnya terdapat ruangan), serta balok induk B3 (balok induk dengan dimensi 600 mm x 400 mm yang atasnya merupakan ruangan kosong) dan balok anak B3 (balok anak dengan dimensi 500 mm x 350 mm yang atasnya merupakan ruangan kosong). Untuk balok induk B1 digunakan tulangan longitudinal tumpuan 5D16 dan longitudinal lapangan 4D16. Sedangkan digunakan 2D8 – 100 untuk tulangan geser tumpuan dan 2D8 – 200 untuk tulangan geser lapangan. Untuk balok anak B1 digunakan tulangan longitudinal tumpuan 5D16 dan longitudinal lapangan 4D16. Sedangkan digunakan 2D8 – 200 untuk tulangan geser tumpuan dan tulangan geser lapangan. Untuk balok induk B2 digunakan tulangan longitudinal tumpuan 5D19 dan longitudinal lapangan 4D19. Sedangkan digunakan 2D10 – 100 untuk tulangan geser tumpuan dan 2D10 – 200 untuk tulangan geser lapangan. Untuk balok anak B2 digunakan tulangan longitudinal tumpuan 4D19 dan longitudinal lapangan 5D19. Sedangkan digunakan 2D10 – 200 untuk tulangan geser tumpuan dan 2D10 – 100 untuk tulangan geser lapangan. Untuk balok induk B3 digunakan tulangan longitudinal tumpuan 5D16 dan longitudinal lapangan 4D16. Sedangkan digunakan 2D8 – 100 untuk tulangan geser tumpuan dan 2D8 – 200 untuk tulangan geser lapangan. Untuk balok anak B3 digunakan tulangan longitudinal tumpuan 4D16 dan longitudinal lapangan 3D16. Sedangkan digunakan 2D8 – 200 untuk tulangan geser tumpuan dan tulangan geser lapangan
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Struktur, geoteknik, manajemen biaya dan waktu |
Subjects: | Sipil > Manajemen Konstruksi Sipil > Manajemen Konstruksi Sipil > Geo Teknik Sipil > Geo Teknik Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 21 Nov 2024 10:24 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 10:40 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/32934 |
Actions (login required)
View Item |