INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA

PAMBUDI, YAKOBUS CHRISTIAN ARDY (2010) INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TA12452.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TA12452.pdf

Download (394kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TA12452.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TA12452.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (Bab IV)
4TA12452.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img]
Preview
Text (Bab V)
5TA12452.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Setiap manusia menginginkan kehidupan yang semakin baik. Suatu cerita dapat menjadi bahan pelajaran yang baik dalam menyikapi hidup. Merupakan hal yang baik ketika cerita tersebut terkemas dalam suatu film. Film dapat menjadi saksi dari perkembangan manusia dimasanya. Film dapat menjadi suatu cerita yang dapat selalu disaksikan oleh generasi berikutnya, dan menjadi suatu pelajaran bagi mereka. Oleh karenanya, pengemasan cerita tentu dikemas dan diproduksi secara optimal untuk hasil terbaik. Proses pengemasan maupun produksi film tentu membutuhkan keahlian ilmu tersendiri. Proses penajaman ilmu mengenai film salah satunya melalui proses pendidikan formal. Di kota Yogyakarta, sarana untuk mewadahi hal tersebut belum ada secara khusus. Sarana tersebut dapat direalisasikan dengan adanya Institut Film di Yogyakarta, yang memberikan fasilitas pendidikan formal dalam mempertajam ilmu perfilman. Pendidikan formal ini berupa pendidikan dalam penyiapan proses produksi; acting; penyutradaraan; teknik pengambilan gambar, suara dan cahaya; post production; broadcasting dan photography. Dalam wadah ini, mahasiswa mendapatkan segala fasilitas untuk mendukung proses pendidikan perfilman berupa ruang kelas; laboratorium produksi indoor outdoor; perpustakaan; hingga fasilitas mempertunjukkan hasil produksi. Pendekatan perencanaan dan perancangan dari fasilitas pendidikan ini adalah sejarah perkembangan film di Indonesia. Perkembangan sejarah tersebut berdasarkan periodisasi dalam film Indonesia. Indonesia pada dasarnya memiliki kreatifitas yang baik dalam menciptakan suatu karya, namun terkadang kurang dapat optimal. Hal tersebut juga tampak dalam proses perjalanan perfilman di Indonesia. Dasar periodisasi perfilman Indonesia yang dipakai adalah dengan melihat kualitas maupun kuantitas secara umum dari perfilman Indonesia. Periodisasi dibagi menjadi 4, yaitu periode tahun 1900, 1941, 1980 dan 2002. Tahun 1900 sebagai awal masuknya film di Indonesia. 1941 sebagai awal kesuksesan film Indonesia. 1980 merupakan tahun dimana film Indonesia menjadi raja di negaranya sendiri. 2002 sebagai awal dari kebangkitan film Indonesia yang mengalami keterpurukan dalam sejarah film Indonesia sebelumnya. Keempat periodisasi tersebut menjadi dasar perencanaan dan perancangan yang ditransformasikan kedalam bentuk bangunan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Alami, kaku, tegas, original, tidak ada tatanan baku, hitam putih, sederhana, mulai tertata, tatanan terlihat, kekakuan berkurang, ketegasan berkurang, warna dan dinamis
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 22 Jul 2013 13:16
Last Modified: 22 Jul 2013 13:16
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3316

Actions (login required)

View Item View Item