Harsono, . and Pabubung, Michael Reskiantio INKLUSIVITAS SEBAGAI PERWUJUDAN MARTABAT MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ETIS ENSIKLIK FRATELLI TUTTI (2024). [Research] (Unpublished)
![]() |
Text (Harsono dan Michael Reskiantio Pabubung)
Laporan Akhir Penelitian Harsono-Michael Reskianto.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Inklusivitas adalah salah satu nilai yang diperjuangkan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY). Pembangunan karakter segenap civitas akademika Universitas Atma Jaya Yogyakarta diharapkan senantiasa seiring dengan nilai-nilai inklusif sebagai salah satu pilar penting yang hendak ditanamkan dan dipelihara. Namun, muncul sebuah pertanyaan apakah inklusivitas itu dapat dipahami dengan baik ataukah hanya diterima sebagai sebuah nilai yang sudah dipahami begitu saja. Paus Fransiskus dalam Ensiklik Fratelli Tutti berbicara banyak hal inklusivitas ini sebagai nilai penting yang perlu untuk ditumbuhkan dan dipelihara dalam konteks hidup bersama dewasa ini yang tampaknya semakin tergerus oleh budaya individualisme (Francis, 2020a; Bultman, 2022). Fratelli Tutti adalah sebuah ensiklik yang ditulis dengan bahasa kasih seorang ayah kepada putra-putrinya dan kepada siapa saja yang tinggal di sebuah perahu bersama yang bernama bumi. Inklusivitas Fratelli Tutti mengajak semua insan untuk merobohkan tembok- tembok pemisah dan menjembatani jurang-jurang yang tercipta oleh ego sektoral, fanatisme sempit, serta kecurigaan berlebih terhadap yang lain (Canete et al., 2022; Gaetan, 2021). Fratelli Tutti adalah sebuah ensiklik yang terinspirasi dari St. Fransiskus Assisi yang juga telah menginspirasi Paus Fransiskus untuk menulis ensiklik terdahulunya, Laudato Si (2015). Dengan terinspirasi dari St. Fransiskus Assisi, Fratelli Tutti berbicara tentang persaudaraan dan persahabatan sosial. Santo Fransiskus Assisi yang merasa diri sebagai saudara matahari, laut, dan angin, tahu bahwa ia lebih bersatu lagi dengan mereka yang sedaging dengan dirinya. Ia merasa lebih bersatu lagi dengan sesamanya manusia, sehingga tidak ada alasan untuk menjadikan sesama manusia sebagai objek, atau yang memiliki martabat yang lebih rendah dari dirinya. Di mana-mana ia menabur kedamaian dan berjalan bersama mereka yang miskin, yang diabaikan, yang sakit, yang tersingkir, yang paling hina (Francis, 2020a; Deneulin, 2021). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna inklusivitas yang menjiwai seluruh isi Fratelli Tutti sebagai nilai penting yang perlu dibangun dan dijaga dalam hidup bersama di atas planet biru ini. Topik ini menjadi penting karena Paus Fransiskus tidak berhenti pada nilai inklusif yang seakan berhenti pada dirinya sendiri (per se) melainkan mengangkat salah satu elemen mendasar dalam hidup eksistensial manusia yakni martabat manusia (human dignity / dignity of human person). Bagaimana Paus Fransiskus berbicara tentang inklusivitas dalam Fratelli Tutti berkaitan dengan martabat manusia? Untuk menjawab penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis literatur. Literatur pokok yang digunakan adalah Ensiklik Fratelli Tutti baik dalam versi Indonesia (2021) maupun dalam versi bahasa Inggris (2020). Objek material yang diangkat adalah inklusivitas dan martabat manusia, serta Ensiklik Fratelli Tutti sebagai objek formal. Selain itu peneliti juga akan menggunakan sumber-sumber yang relevan seperti buku, jurnal, serta portal-portal berita online untuk memperoleh data yang lebih lengkap untuk kemudian dianalisis lebihlanjut. Penelitian ini berlangsung selama lima bulan, dan menghasilkan sebuah artikel jurnal nasional Teologi terakreditasi (Sinta 4).
Item Type: | Research |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fratelli Tutti, etika, inklusivitas, martabat manusia, Paus Fransiskus |
Subjects: | Manajemen > SDM dan Organisasi |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Manajemen |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 18 Mar 2025 10:49 |
Last Modified: | 18 Mar 2025 10:49 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/33822 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |