MANAJEMEN KOMUNIKASI KRISIS DIVISI KOMUNIKASI PT. PERTAMINA (PERSERO) JAKARTA PADA KASUS KELANGKAAN BBM NASIONAL PERIODE MEI – JULI 2005

Lela, Anthonius Dari Padua Rumung (2008) MANAJEMEN KOMUNIKASI KRISIS DIVISI KOMUNIKASI PT. PERTAMINA (PERSERO) JAKARTA PADA KASUS KELANGKAAN BBM NASIONAL PERIODE MEI – JULI 2005. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0KOM01923.pdf

Download (512kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1KOM01923.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2KOM01923.pdf

Download (353kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3KOM01923.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab IV)
4KOM01923.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img]
Preview
Text (Bab V)
5KOM01923.pdf

Download (81kB) | Preview

Abstract

Kelangkaan BBM yang terjadi pada periode Mei –Juli 2005 disebabkan oleh keterlambatan pembayaran subsidi untuk membeli BBM oleh Departeman Keuangan kepada PT. Pertamina (Persero). Keterlambatan pembayaran subsidi untuk pembelian BBM tersebut mengakibatkan PT. Pertamina (Persero) tidak dapat membeli BBM untuk memenuhi kebutuhan nasional. Dengan kondisi keuangan atau cash flow PT. Pertamina (Persero) yang sudah sangat ketat, PT. Pertamina (Persero) tidak memiliki alternatif lain untuk mencari sumber dana kecuali meminta Departemen Keuangan untuk segera membayar subsidi tersebut. Pemberitaan media massa marak mengupas tentang kelangkaan BBM dan berbagai dinamika yang melingkupinya. PT. Pertamina (Persero) sebagai penyedia BBM bagi masyarakat juga harus menanggung resiko semakin memburuknya citra dan reputasi di mata publik. Walaupun beberapa kalangan menilai kelangkaan BBM nasional adalah merupakan kegagalan pemerintah dalam koordinasi menyikapi persoalan BBM, PT. Pertamina (Persero) juga terkena dampaknya. Ada kalangan yang menilai manajemen PT. Pertamina (Persero) bobrok dan oleh karenanya harus diaudit. Citra dan reputasi PT. Pertamina yang memang sudah terlanjur buruk semakin diperparah dengan adanya kasus kelangkaan BBM tersebut. Kelangkaan BBM periode Mei – Juli 2005 merupakan krisis bagi PT. Pertamina (Persero) karena memiliki dampak yang negatif terhadap citra dan reputasi perusahaan. Untuk menangani krisis tersebut PT. Pertamina (Persero) melalui Divisi Komunikasi melakukan beberapa langkah-langkah komunikasi publik yang bertujuan untuk menyelamatkan perusahaan dari citra dan reputasi yang buruk. Langkah-langkah komunikasi publik yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi PT. Pertamina (Persero) dalam menangani krisis itulah yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Sifat penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik penelitian studi kasus. Studi kasus adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaiman adanya. Berdasarkan analisis yang didukung dengan berbagai kepustakaan akan diperoleh hasil penelitian yang meliputi sejumlah langkah komunikasi publik yang dilakukan Divisi Komunikasi PT. Pertamina (Persero) serta berbagai kelebihan dan kekurangannya jika dikomparasikan dengan berbagai teori mengenai manajamen komunikasi krisis yang dikemukakan para ahli. Ada beberapa langkah manajemen komunikasi krisis yang dilakukan Divisi Komunikasi PT. Pertamina (Persero) dalam menangani kasus kelangkaan BBM nasional periode Mei – Juli 2005 yakni : identifikasi masalah, mengadakan rapat koordinasi, menentukan strategi komunikasi publik, melakukan komunikasi publik, mengevaluasi komunikasi publik, dan melakukan pemulihan citra. Langkah-langkah diatas didasarkan pada pemahaman Divisi Komunikasi PT. Pertamina (Persero) terhadap konsep krisis yang diistilahkan sebagai suatu kondisi darurat (emergency) yang mana terdapat pada Tata Kerja Organisasi (TKO) Penyampaian Informasi Publik. Dalam konteks kehumasan ada 3 langkah utama dalam manajeman komunikasi krisis sebagaimana dikemukakan Rusalan yakni : identifikasi krisis, isolasi krisis, dan penanganan krisis. Berdasarkan serangkaian teori yang dikemukakan oleh para ahli diketahui bahwa secara keseluruhan langkah-langkah komunikasi publik yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi PT. Pertamina (Persero) sudah cukup baik. Dari segi alur prosesnya langkah komunikasi publik Divisi Komunikasi PT. Pertamina (Persero) sudah memenuhi kriteria manajemen komunikasi krisis yang dikemukakan para ahli. Hanya saja kelemahannnya adalah kualitas dari tiap-tiap langkah tersebut yang memang masih jauh dari kaidah normatif yang dikemukakan para ahli. Ada beberapa aspek yang harus dibenahi Divisi Komunikasi PT. Pertamina (Persero) dalam melakukan manajemen komunikasi krisis di waktu-waktu mendatang, yakni mengenai manual krisis (crisis manual) dan rekam krisis (crisis record). Kedua aspek diatas merupakan hal penting yang harus benar-benar diperhatikan dalam melakukan manajeman komunikasi krisis yang efektif dan efisien dalam upaya mempertahankan dan memperbaiki citra dan reputasi PT. Pertamina (Persero) jika terjadi krisis pada masa-masa mendatang.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Krisis, Manajemen Komunikasi Krisis, Media, Citra, Reputasi
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 01 Aug 2013 08:49
Last Modified: 01 Aug 2013 08:49
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3461

Actions (login required)

View Item View Item