Otniel, Ariel Hanani (2013) MUSEUM WAYANG NASIONAL DI SURAKARTA. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA13022.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA13022.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA13022.pdf Download (190kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA13022.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (Bab IV)
4TA13022.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab V)
5TA13022.pdf Restricted to Registered users only Download (33MB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TA13022.pdf Download (40MB) | Preview |
Abstract
Wayang merupakan hasil kreasi seni dan budaya terdiri dari berbagai macam jenis, seperti wayang purwa, wayang kulit, wayang klitik, sampai wayang golek. Wayang sebagai bagian dari kebudayaan kita memiliki aset yang tidak ternilai dan menjadi salah satu bagian dari kebanggan Indonesia sebagai warisan karya budaya dunia. Namun semakin berkembangnya jaman, makin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi. Makin banyak budaya populer asing, dan tekonologi-teknologi modern dan canggih masuk ke negara ini sehingga budayabudaya lokal, salah satunya adalah wayang menjadi terpinggirkan dan ditinggalkan oleh masyarakat umum, khususnya generasi muda. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat meningkatkan kembali apresiasi para generasi muda, khususnya anak-anak terhadap salah satu budaya lokal, yaitu wayang. Wadah tersebut dapat direalisasikan dengan Museum Wayang Nasional di Surakarta yang dapat mengapresiasi dan memberikan pendidikan, serta pengenalan kesenian wayang kepada generasi muda secara perlahan. Konsep transformasi bentuk bermula dari penggabungan karakteristik (synchronize) tiap sistem periodisasi wayang dengan genre-genre Anime terpilih yang akhirnya akan diikat dengan karakter bentuk Anime yang kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk bangunan dan ruang. Konsep transformasi Anime (ekspresif, high contrast, tidak harus proporsional, dan colourful.) ke dalam bentuk dan ruang bangunan bertujuan agar tidak timbul gap yang terlalu jauh antara konsep museum secara umum dengan hobby / interest anak, suatu konsep yang dekat dengan dunia anak, sehingga akan timbul ‘jembatan’ yang dapat menghubungkan antara dunia anak dan dunia wayang. Wayang-wayang akan ditampilkan dengan perspektif yang berbeda, yaitu gaya Anime sehingga dapat menimbulkan nuansa baru bagi pengunjung museum pada umumnya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | wayang, museum wayang nasional, karakteristik, periodisasi, ekspresif, high contrast, tidak harus proporsional, colourful, anime |
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 22 Nov 2013 08:16 |
Last Modified: | 22 Nov 2013 08:16 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/4396 |
Actions (login required)
View Item |