EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM JALUR 16 PADA TRAYEK WONOSARIBARON DI GUNUNGKIDUL

Ginting, Hendra (2013) EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM JALUR 16 PADA TRAYEK WONOSARIBARON DI GUNUNGKIDUL. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TS12020.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TS12020.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TS12020.pdf

Download (78kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TS12020.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB)
[img] Text (Bab IV)
4TS12020.pdf
Restricted to Registered users only

Download (420kB)
[img] Text (Bab V)
5TS12020.pdf
Restricted to Registered users only

Download (421kB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
6TS12020.pdf

Download (176kB) | Preview

Abstract

jasa angkutan umum penumpang khususnya jurusan Wonosari – Baron, rute yang dilewati adalah Terminal Dhaksinarga Wonosari –Mulo –Kemiri –Kemadang –Baron PP. Jenis bus jalur 16 trayek Wonosari-Baron adalah mini bus, dan jarak yang di tempuh dari terminal Wonosari ke Baron adalah 20 km, apabila dilihat dari segi wilayah kependudukan, daerah Baron adalah daerah pedesaan dengan penduduk yang lebih sedikit. Beda halnya dengan daerah Wonosari yang berpenduduk lebih banyak dan merupakan pusat kota di Kabupaten Gunungkidul. Nilai tarif yang tidak sesuai akan menyebabkan tidak seimbangnya pendapatan pemilik angkutan umum dengan biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan, hal ini akan mempengaruhi kinerja dan keberadaan pengusaha jasa angkutan umum pedesaan di daerah Gunungkidul khusunya jalur 16 trayek Wonosari-Baron. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Studi penelitian hanya angkutan jalur 16 trayek Wonosari-Baron yang dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 8 September 2012 sampai 10 September 2012 dengan mengumpulkan data sekunder dan primer. Berdasarkan hasil analisis dan hitungan besarnya load factor rata- rata dari hari biasa, hari sibuk, dan hari minggu yang ada, menunjukkan bahwa tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan (BOK) sebesar Rp 5.200,00, hal ini tidak sesuai dengan tarif yang ada di lapangan yaitu Rp 5.000,00 sehingga pihak pengelola angkutan dirugikan dan pihak pengguna jasa angkutan diuntungkan. Tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan (BOK) sebesar Rp 5.200,00 lebih besar dari tarif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 3.666,00 begitu juga dengan tarif yang ada di lapangan sehingga pemerintah harus memperbaiki tarif yang berlaku agar tidak ada yang dirugikan baik dari pengusaha angkutan atau pengguna jasa angkutan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: angkutan umum, tarif, dan biaya operasional kendaraan
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 09 Apr 2013 12:53
Last Modified: 03 May 2013 10:44
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/69

Actions (login required)

View Item View Item