Suryono, Aditya Salim (2011) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM DAN PUSAT PELATIHAN BENCANA DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA12772.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA12772.pdf Download (992kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA12772.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA12772.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab IV)
4TA12772.pdf Restricted to Registered users only Download (941kB) |
||
Text (Bab V)
5TA12772.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TA12772.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Laporan Bencana Asia Pasifik 2010 menyatakan bahwa masyarakat Asia Pasifik 4 kali lebih rentan terkena dampak bencana alam dibanding masyarakat wilayah Afrika dan 25 kali lebih rendah daripada Amerika Utara dan Eropa. Laporan PBB tersebut memperkirakan bahwa lebih dari 18 juta jiwa terkena dampak bencana alam di Indonesia dari tahun 1980 sampai 2009. Dari laporan yang sama Indonesia mendapatkan peringkat ke 4 sebagai salah satu Negara yang paling rentan terkena dampak bencana alam di Asia Pasifik dari tahun 1980-2009. Laporan Penilaian Global Tahun 2009 pada Reduksi Resiko Bencana juga memberikan peringkat yang tinggi untuk Indonesia pada level pengaruh bencana terhadap manusia peringkat ke 3 dari 153 untuk gempa bumi dan 1 dari 256 untuk tsunami. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar mengenai bencana alam yang ada di sekitar kita maka dibutuhkan suatu wadah untuk memberikan informasi. Wadah informasi dapat berupa sekolah, pameran ataupun seminar, namun terkadang masyarakat kurang tertarik untuk mengikuti dikarenakan bersifat formal dan cenderung mahal ataupun tidak sedikit uang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi. Museum dan Pusat Pelatihan Bencana di Yogyakarta ini diharapkan menjadi alternatif untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bencana alam yang ada disekitar kita dengan tidak oerlu banyak mengeluarkan biaya. Selain sebagai wadah untuk memberikan informasi kepada masyarakat sekitar, Museum dan Pusat Pelatihan Bencana di Yogyakarta harus mampu menampilkan citra, kualitas serta ekspresi dari sifat/karakterbencana alam itu sendiri. Untuk mendapatkan ekspresi atau karakter tersebut dilakukan dengan teknik pendekatan dari karakter/ciri bencana alam itu sendiri. Selain menerapkan konsep karakter/ciri bencana, konsep edukatif, rekreatif, serta komunikatif digunakan untuk merangsang masyarakat agar datang melihat kedalam museum. Penilaian orang mengenai museum sebagai hal membosankan merupakan sesuatu yang harus dihilangkan dengan menerapkan konsep komunikatif, edukatif, serta rekreatif. Beberapa proses pendekatan diatas diterapkan pada elemen-elemen arsitektural seperti skala, bentuk, tekstur, warna serta beberapa material-material.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 24 Apr 2013 09:45 |
Last Modified: | 24 Apr 2013 09:45 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/840 |
Actions (login required)
View Item |