DETA, ATRI KURNIA HOLO RAMBA (2016) EVALUASI KINERJA SIMPANG APILL (Studi Kasus: Simpang Tiga Jl. Radamata – Jl. Waikelo kota Waitabula, NTT). S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0TS13853.pdf Download (788kB) |
|
Text (BAB I)
1TS13853.pdf Download (392kB) |
|
Text (BAB II)
2TS13853.pdf Download (247kB) |
|
Text (BAB III)
3TS13853.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB IV)
4TS13853.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB) |
|
Text (BAB V)
5TS13853.pdf Download (4MB) |
|
Text (BAB VI)
6TS13853.pdf Download (666kB) |
Abstract
Simpang Tiga Jl. Radamata – Jl. Waikelo merupakan simpang tiga APILL. Volume lalu lintas yang melewati simpang ini cukup padat dan bervariasi pada tiap lengan sehingga menyebabkan kemacetan dan konflik lalu lintas pada jam-jam sibuk akibat kendaraan yang saling ingin mendahului. Disekitar simpang juga terdapat pasar yang menambah kepadatan arus lalu lintas. Oleh karena itu diadakan penelitian dengan tujuan mengetahui kondisi simpang saat ini, menganalisis kinerja simpang dan memberikan alternatif penanganan arus lalu lintas. Pengambilan data dilakukan di hari yang berbeda, yakni Senin 19 Oktober 2015 dan Rabu 21 Oktober 2015. Satu hari dibagi dalam tiga sesi, yakni pagi (06:00-07:00), siang (12:00-13:00) dan sore (16:00-17:00). Data-data yang diambil berupa lebar jalan, jumlah arus lalu lintas, jumlah penduduk dan kondisi di sekitar lingkungan jalan atau simpang. Selama pengamatan, volume lalu lintas tertinggi terjadi pada Rabu pagi (06:00-07:00) sebesar 1561,6 skr/jam. Data ini yang digunakan sebagai analisis untuk mengetahui kinerja simpang. Data dianalisis menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kondisi simpang saat ini tidak mampu melayani arus lalu lintas yang masuk keluar simpang, dibuktikan dengan nilai derajat kejenuhan, DJ= 0,97. Nilai derajat kejenuhan yang ditentukan adalah ≤0,85. Dengan kondisi simpang yang seperti itu maka dicoba melakukan perubahan waktu siklus dan diperoleh derajat kejenuhan, DJ= 0,85, oleh karena itu masih diperlukan upaya perbaikan. Kemudian dilakukan perbaikan dengan perubahan geometrik, diperoleh nilai derajat kejenuhan, DJ= 0,80 untuk setiap lengan. Nilai derajat kejenuhan ini sudah memenuhi syarat, namun agar pelayanan simpang lebih maksimal maka perlu dicoba alternatif yang lain yaitu perubahan geometrik serta perubahan waktu siklus dan menghasilkan nilai derajat kejenuhan, DJ = 0,70.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simpang, volume, derajat kejenuhan, arus lalu lintas. |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 03 Oct 2016 08:50 |
Last Modified: | 03 Oct 2016 08:50 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10444 |
Actions (login required)
View Item |