SANTO, BILLY GERRARDUS (2016) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LOW RISE APARTMENT DI TANGERANG SELATAN. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0TA14111.pdf Download (502kB) |
|
Text (Bab I)
1TA14111.pdf Download (642kB) |
|
Text (Bab II)
2TA14111.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab III)
3TA14111.pdf Download (932kB) |
|
Text (Bab IV)
4TA14111.pdf Restricted to Registered users only Download (978kB) |
|
Text (Bab V)
5TA14111.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text (Bab VI)
6TA14111.pdf Download (2MB) |
Abstract
Dalam sepuluh tahun terakhir, Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu kota satelit Ibukota berkembang dengan sangat pesat. Permintaan properti terus meningkat, baik untuk dihuni, maupun untuk investasi. Kecenderungan untuk tinggal di rumah (landed / detached house) yang masih mendominasi berdampak pada kecenderungan developer dan investor untuk membangun perumahan-perumahan dalam berbagai skala. Tanpa antisipasi terhadap pembangunan rumah secara terus menerus, kota akan didominasi oleh kalangan atas saja, kalangan menengah ke bawah tersingkirkan, kesenjangan sosialekonomi semakin melebar, hingga hilangnya nilai-nilai dasar seperti kepedulian kepada sesama dan lingkungan akan tidak terhindarkan. Walaupun kecenderungan untuk beralih ke hunian vertikal masih rendah, perlu ada solusi antisipatif untuk mendorong terbentuknya Kota Tangerang sebagai kota yang livable bagi berbagai lapisan masyarakat. Disamping membentuk hunian yang nyaman untuk mendorong peralihan dari landed house ke hunian vertikal, masalah interaksi sosial menjadi krusial ketika pembangunan properti hunian berlombalomba untuk memberikan hunian mewah dengan desain yang menjunjung tinggi gaya hidup individualistis. Social sustainability dalam skala hunian belum mendapat perhatian secara khusus. Padahal, menurut Jane Jacobs, built environment bukanlah sebatas artefak statis, namun sebuah sistem urban dengan penghuni yang mempengaruhi satu sama lain, serta berevolusi secara kompleks dan dinamis sejalan dengan atribut fisik container tersebut. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diangkat adalah: Bagaimana wujud rancangan bangunan Low Rise Apartment di Tangerang Selatan yang dapat menciptakan interaksi sosial melalui pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar berdasarkan pendekatan social sustainable architecture? Melalui Low Rise Apartment di Tangerang Selatan, apartemen yang nyaman, aman dan menjunjung tinggi interaksi sosial dihadirkan dengan pendekatan pada tiga poin utama, yaitu sense of community, sense of nature, dan sense of safety. Ketiga poin yang dilandasi oleh teori social sustainable architecture dan proxemic theory ini menjadi dasar transformasi bentuk, tata ruang luar dan tata ruang dalam, untuk membentuk ruang-ruang potensial yang merangsang munculnya interaksi sosial pada berbagai skala. Low Rise Apartment ini akan menjadi miniatur dari livable city, maka dinamika interaksi sosial ditunjang mulai dari zona hunian hingga zona transisi yang kaya akan ruang-ruang sociopetal hingga katalis interaksi sosial seperti pet & gardening dan green urban lifestyle.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kunci: low rise apartment, social sustainability, sociopetal, pet & gardening, green urban lifestyle |
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 23 Nov 2016 08:55 |
Last Modified: | 23 Nov 2016 08:55 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10810 |
Actions (login required)
View Item |