DJOREBE, FRENSNIK NOFED (2016) ANALISIS SIMPANG BERSINYAL DENGAN METODE PKJI 2014 (Studi Kasus Pada Persimpangan Empat Jalan Affandi, Ring Road Utara, Dan Jalam Anggajaya 1, Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta). S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0TS14531.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab I)
1TS14531.pdf Download (549kB) |
|
Text (Bab II)
2TS14531.pdf Download (272kB) |
|
Text (Bab III)
3TS14531.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab IV)
4TS14531.pdf Restricted to Registered users only Download (279kB) |
|
Text (Bab V)
5TS14531.pdf Restricted to Registered users only Download (855kB) |
|
Text (Bab VI)
6TS14531.pdf Download (684kB) |
Abstract
Persimpangan atau pertemuan jalan adalah titik temu dua jalan atau lebih yang memberikan pengaruh besar bagi kelancaran arus kendaraan pada jaringan jalan tersebut. Pada umumnya di persimpangan ini banyak terjadi kemacetan lalulintas, Oleh karena itu untuk menunjang kinerja suatu simpang digunakan sinyal (lampu) pengatur lalu lintas. Lampu lalu lintas ini berfungsi sebagai pengontrol arus kendaraan di persimpangan karena pengaturannya lebih tegas dan fleksibel. Sinyal lalu lintas ini diharapkan mampu memberikan pengaturan pada arus lalu lintas secara bergiliran dan berurutan selama jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan. Salah satu persimpangan ruas jalan bersinyal di Yogyakarta yang cukup padat adalah persimpangan Condong Catur Yogyakarta. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan pengukuran untuk mengambil data geometrik pendekat pada simpang tersebut dan pengukuran untuk mencari panjang antrian. Data yang diambil adalah jenis kendaraan yang melewati simpang baik kendaraan yang belok kiri, lurus, maupun belok kanan. Penelitian ini dilakukan selama tiga hari yaitu pada hari Senin, 18 April 2016, Kamis, 21 April 2016, dan Sabtu, 23 April 2016, dengan jam pengamatan pagi pada pukul 07.00- 09.00, siang dilakukan pukul 11.00-13.00, dan pada sore dilakukan pada pukul 15.00- 17.00, data tersebut kemudian diolah dengan metode PKJI (2014). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, panjang antrian yang terjadi di simpang sangatlah besar, durasi waktu hijau tidak mampu melewatkan semua kendaraan yang antri pada satu siklus tersebut, untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan optimalisasi simpang bersinyal yaitu menambahkan durasi waktu hijau, setelah dilakukan optimalisasi, derajat kejenuhan mencapai standar yaitu 0,85 di semua pendekat, baik Selatan, Barat, Utara, maupun Timur
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simpang bersinyal, volume, panjang antrian, kapasitas, dan derajat kejenuhan. |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 18 Jan 2017 11:03 |
Last Modified: | 18 Jan 2017 11:05 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/10977 |
Actions (login required)
View Item |