HERLAMBANG, ANDREAS ARIANDRA (2016) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI WAYANG KULIT KI ANOM SUROTO DI SURAKARTA. .. pp. 1-16.
Text (Jurnal TA14164)
JURNAL.pdf Download (1MB) |
Abstract
Galeri Wayang Kulit Ki Anom Suroto merupakan sebuah galeri seni yang berusaha mengenalkan seni pewayangan secara umum dan sosok ki Anom Suroto beserta karya-karyanya kepada para para pengunjung. Ki Anom Suroto adalah seorang dalang yang berasal dari Kota Surakarta yang cukup dikenal dikalangan para pedalang dan masyarakat Kota Surakarta. Banyak karya-karya yang dihasilkan olehnya yang sudah dipentaskan diluar negeri dan mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Galeri Wayang Kulit Ki Anom Suroto diadakan dengan tujuan agar dapat menjadi media pembelajaran bagi para pelajar dan menarik minat para wisatawan baik domestik maupun asing untuk mengenal kesenian tradisional masyarakat Jawa, yaitu Wayang Kulit. Selain itu, diharapkan warga Kota Solo sendiri dapat semakin mengenal dan menghargai seniman lokalnya yang sudah mendunia. Galeri ini memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh galeri lain. Yang pertama adalah desainnya merepresentasikan nilai keutamaan yang terkandung dalam singgat lakon Semar Maneges karya Ki Anom Suroto. Ada 5 nilai utama yang dapat ditemukan pada lakon ini, yaitu ketegasan, keuletan, keberanian, fokus dan konsisten serta peercaya diri. Semua nilai-nilai ini ditransformasikan pada desain dalam bentuk pos-pos yang dapat dinikmati secara linear dari pos 1 ke pos berikutnya. Yang kedua adalah sitenya terletak dekat dengan stasiun Purwosari dan dekat dengan Batik Solo trans, sehingga aksesnya sangat mudah. Galeri ini menggunakan pendekatan arsitektur neo vernakular. Arsitektur neo vernakular merupakan salah satu gaya dari aliran Post-modern yang dikemukakan oleh Charles Jencks dalam bukunya Language of Post-modern Architecture. Gaya lain yang termasuk dalam aliran post-modern selain Arsitektur neo vernakular adalah straight revivalism, adhocism + urbanist = contextual, methaphor and methaphisics dan postmodern. Asitektur neo vernakular merupakan bentuk baru dari arsitektur vernakular yang menjunjung tinggi nilai lokalitas yang disesuaikan dengan perkembangan dalam dunia arsitektur. Dengan kata lain merupakan arsitektur yang tidak menekankan kepada lokalitas yang ada secara murni, namun mengangkat nilai ekspresi visual lokal yang ditampilkan dalam bentuk yang baru.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Galeri, Wayang Kulit, Semar Maneges, Ki Anom Suroto, Arsitektur Neo Vernakular, Post-modern |
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 30 Jan 2017 08:18 |
Last Modified: | 30 Jan 2017 08:18 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11016 |
Actions (login required)
View Item |