IMPLEMENTASI AKUNTANSI LINGKUNGAN(GREEN ACCOUNTING) DALAM PENENTUAN PAJAK PENGUNAAN AIR BAWAH TANAH (PPABT) SEBAGAI DANA KONSERVASI LINGKUNGAN STUDI PADA INDUSTRI PERHOTELAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Ambarriani, Anastasia Susty and Sunarni, Ch. Wiwik and Raharjono, Agus Budi (2016) IMPLEMENTASI AKUNTANSI LINGKUNGAN(GREEN ACCOUNTING) DALAM PENENTUAN PAJAK PENGUNAAN AIR BAWAH TANAH (PPABT) SEBAGAI DANA KONSERVASI LINGKUNGAN STUDI PADA INDUSTRI PERHOTELAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. [Research]

[img] Text (Penelitian Ekonomi Akuntansi)
EA35505.pdf
Restricted to Registered users only

Download (32MB)

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang populer di Indonesia, baik bagi wisatawan lokal, maupun wisatawan mancanegara. Pariwisata menyumbang pendapatan asli daerah yang cukup signifikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai daerah tujuan wisata, Yogyakarta membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adalah hotel. Dewasa ini pengembangan dan pembangunan hotel di DIY semakin menjamur. Selain menyumbang pendapatan asli daerah, pertumbuhan yang sangat pesat menyebabkan kebutuhan air bersih meningkat. Sebagian besar hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta memenuhi kebutuhan airnya melalui sumber air bawah tanah. Jika tidak diantisipasi, peningkatan penggunaan sumber air bawah tanah dapat menyebabkan semakin berkurangnya sumber air bawah tanah yang dapat membahayakan lingkungan hidup. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, telah diupayakan kompensasi penggunaan air bawah tanah oleh hotel melalui pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah (PPABT). PPABT ditentukan berdasarkan nilai perolehan air yang dihitung berdasarkan harga dasar air dan factor nilai air yang mencerminkan konservasi lingkungan. Meskipun telah memperhitungkan konservasi lingkungan, namun demikian penentuan harga dasar air di Daerah Istimewa Yogyakarta masih terlalu rendah. Rendahnya harga dasar air menyebabkan nilai perolehan air juga rendah dan selanjutnya berdampak pada PPABT yang terlalu rendah. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap penentuan PPABT yang didahului dengan melakukan analisis terhadap penentuan harga dasar air dengan pendekatan akuntansi lingkungan (green accounting). Selanjutnya penelitian ini melakukan perbandingan antara PPABT actual yang dibayarkan oleh industry perhotelan dengan estimasi PPABT yang dihitung berdasarkan konsep akuntansi lingkungan serta estimasi biaya penggunaan air jika kebutuhan air dipenuhi melalui perusahaan daerah air minum (PDAM). Penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman dengan alas an dua daerah tersebut merupakan daerah dengan jumlah hotel yang sangat banyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga dasar air di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebesar Rp 8949 per meter kubik. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga dasar air yang ditetapkan di Kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman yang masing-masing ditentukan sebesar Rp2000 dan Rp 100 per meter kubik. Perbedaan hasil penelitian dan ketentuan harga dasar air menyebabkan perbedaan yang cukup besar antara estimasi PPABT dan PPABT aktual yang dibayarkan oleh industry perhotelan. Penelitian ini merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan evaluasi terhadap penentuan harga dasar air dan PPABT di Daerah Istiewa Yogyakarta. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah penambahan data penelitian, mengingat respon rate penelitian ini hanya sebesar 20,58% dan juga penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan wilayah lain di Yogyakarta, yaitu Kulonprogo, GunungKidul dan Bantul

Item Type: Research
Uncontrolled Keywords: Akuntansilingkungan, hargadasarair , PPABT
Subjects: Akuntansi > Akuntansi Manejemen
Divisions: Fakultas Ekonomi > Akuntansi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 01 Feb 2017 10:35
Last Modified: 01 Feb 2017 10:35
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11031

Actions (login required)

View Item View Item