PEMANFAATAN BAKTERI INDIGENUS DALAM REMEDIASI LIMBAH CAIR BINATU “X” DENGAN MEDIUM LUMPUR AKTIF

Wijayanti, Arum Wulan (2016) PEMANFAATAN BAKTERI INDIGENUS DALAM REMEDIASI LIMBAH CAIR BINATU “X” DENGAN MEDIUM LUMPUR AKTIF. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0BL01289.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Bab I)
1BL01289.pdf

Download (191kB)
[img] Text (Bab II)
2BL01289.pdf

Download (220kB)
[img] Text (Bab III)
3BL01289.pdf

Download (368kB)
[img] Text (Bab IV)
4BL01289.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab V)
5BL01289.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pertumbuhan usaha binatu rumahan yang kian bertambah berdampak pada peningkatan jumlah limbah cair binatu yang memberikan dampak buruk bagi lingkungan kususnya badan air. Limbah binatu menghasilkan kandungan BOD, TSS dan Fosfat yang tinggi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengolah limbah binatu dengan metode yang ramah bagi lingkungan, yakni metode bioremediasi. Pada metode ini digunakan teknik lumpur aktif dengan penambahan bakteri indigenus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri indigenus dalam meremediasi limbah binatu. Variasi perlakuan berupa penambahan isolat AW1, penambahan isolat AW2 dan penambahan isolat campuran dengan tiga kali pengulangan untuk setiap perlakuan. Isolasi bakteri dari imbah binatu didapatkan 2 isolat bakteri dominan yaitu isolat AW1 yang diperkirakan termasuk pada genus Enterobacter dan isolat AW2 yang diperkirakan termasuk pada genus Pseudomonas. Dari parameter pH ketiga variasi penambahan bakteri mampu mempertahankan kisaran pH optimal (7-8). Pada parameter BOD, variasi dengan penambahan isolat bakteri AW2 mampu menurunkan kadar BOD awal 4800 mg/l menjadi 2100 mg/l hingga minggu ke-1. Parameter TSS, variasi penambahan isolat bakteri AW2 juga mampu menurunkan kadar TSS awal 3653,33 mg/l menjadi 1085 mg/l. Akan tetapi hasil yang diperoleh masih di atas baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur DIY No.5 Tahun 2010 untuk usaha binatu yakni sebesar 50 mg/l baik untuk kadar BOD maupun TSS. Pada parameter kadar fosfat, variasi perlakuan dengan penambahan isolat bakteri AW1 mampu menurunkan kadar fosfat awal 18,41 mg/l menjadi 9,84 mg/l. Nilai fosfat yang diperolah masih di atas baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur No.5 Tahun 2010 yakni sebesar 3 mg/l. Berdasarkan penelitian ini perlakuan terbaik adalah dengan penambahan isolat bakteri AW2.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Bakteri Indigenus, Lumpur Aktif, Limbah binatu, Fosfat
Subjects: Teknobiologi > Tekno Lingkungan
Divisions: Fakultas Teknobiologi > Biologi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 22 Feb 2017 12:27
Last Modified: 22 Feb 2017 12:27
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11251

Actions (login required)

View Item View Item